Rp446.700.000 dengan Pecahan Rp100 Ribu Terbaru Diamankan dari Kasus Upal di UIN Alauddin Makassar

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan (kanan) mengecek barang bukti uang palsu menggunakan detektor mat
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Yudhiawan (kanan) mengecek barang bukti uang palsu menggunakan detektor mata uang (money detector) saat konferensi pers di Mapolres Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
0 Komentar

JUMLAH uang yang diamankan dari pelaku pembuat uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar senilai Rp446.700.000 dengan pecahan Rp100 ribu terbaru. Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem asal Sulawesi Selatan Rudianto Lallo meminta kepolisian untuk menangani kasus sindikat uang palsu tersebut dengan serius.

“Ini harus diseriusi karena kejahatan ini merusak nama baik kita, khususnya di Sulawesi Selatan dan Makassar. Kami minta kepada pihak kepolisian untuk serius mengungkap siapa saja yang terlibat,” ujarnya, Rabu (18/12).

Rudianto juga menyampaikan bahwa uang palsu yang ditemukan di UIN Alaudiin Makassar sebagai barang bukti itu disebut dibuat dengan teknologi tinggi sehingga dimasukkan ke dalam mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

“Uang palsu ini bisa dimasukkan ke dalam ATM, artinya teknologi pembuatannya sangat canggih. Kejahatan yang canggih tentu melibatkan orang-orang yang juga canggih,” jelasnya. Setelah pengembangan lebih lanjut, ditemukan pula keterlibatan pihak luar, khususnya dari kalangan perbankan.

Ia pun prihatin atas temuan pabrik uang palsu yang beroperasi di lingkungan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.

“Kasus ini sungguh di luar dugaan, diluar nalar kita, kenapa? Karena pabrik uang palsu ini terjadi di lembaga pendidikan yang notabene berada di bawah naungan Kementerian Agama,” ujar Rudianto.

0 Komentar