Akankah Pemerintahan Donald Trump Berikan Lampu Hijau Bagi Pencaplokan Tepi Barat oleh Israel?

Donald Trump, meletakkan catatan di antara batu-batu besar Tembok Ratapan saat kunjungan pertamanya ke Yerusal
Donald Trump, meletakkan catatan di antara batu-batu besar Tembok Ratapan saat kunjungan pertamanya ke Yerusalem setelah menjabat, pada 22 Mei 2017. Foto: JINIPIX
0 Komentar

Luka-luka yang ditimbulkan sendiri ini ialah alasan utama AS terus terseret kembali ke Timur Tengah, meskipun ada kesepakatan luas di antara para ahli kebijakan luar negeri bahwa Washington harus memfokuskan sumber dayanya yang terbatas pada kebangkitan Tiongkok dan masalah-masalah mendesak di dalam negeri.

Bahaya tambahan dari keterlibatan AS ada di luar terorisme. Aneksasi Tepi Barat dapat memicu serangan dari musuh-musuh Israel, khususnya Iran, yang dapat menarik pasukan AS. Meskipun posisi Teheran telah melemah dengan sekutunya Hizbullah dan rezim Assad yang digulingkan, Iran masih dapat menargetkan Israel dengan pesawat tanpa awak dan rudal.

AS telah melakukan intervensi beberapa kali tahun ini untuk secara langsung membela Israel dari serangan-serangan semacam itu. Melakukan hal itu membahayakan nyawa pasukan AS, yang pada gilirannya meningkatkan risiko perang habis-habisan antara AS dan Iran.

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

Risiko eskalasi terutama tinggi sekarang karena personel AS telah dikerahkan ke Israel untuk mengoperasikan sistem pertahanan rudal THAAD yang diberikan kepada Tel Aviv. Para prajurit tersebut–bersama dengan pasukan AS yang bermarkas di dekat Irak, Suriah, dan Yordania–merupakan target yang jelas untuk pembalasan oleh Teheran. Jika serangan militer Iran melukai atau membunuh personel AS, tekanan pada Washington untuk menanggapi secara militer akan sangat besar, meskipun perang dengan Iran akan merugikan kepentingan AS.

Aneksasi Tepi Barat juga dapat merusak aliansi Israel dengan Mesir dan Yordania dan mengasingkan mitra militer Eropa yang telah membantu upaya pertahanan rudal AS, sehingga Washington harus menanggung beban sendirian.

Dampaknya bagi Yordania sangat meresahkan. Yordania tidak hanya mungkin menolak untuk berpartisipasi dalam pertahanan rudal di masa mendatang, tetapi aneksasi Tepi Barat dapat membahayakan kelangsungan hidup rezim Yordania yang bersahabat.

Ketegangan serius sudah terjadi antara warga Yordania Timur non-Palestina dan 2,3 juta pengungsi Palestina, yang mewakili 20% dari populasi negara tersebut, yang mendapatkan perlindungan di sana. Krisis aneksasi di Tepi Barat dapat memicu arus pengungsi yang sangat besar ke Yordania. Ini dapat mengganggu stabilitas kerajaan Hashemite untuk selamanya.

0 Komentar