Tidaklah cukup (bagi mereka) untuk mengakui bahwa mereka mengetahui rahasia –rahasia dalam diri kita yang tidak kita ketahui—tapi mereka mengharuskan diri mencatat dan memberi kita suatu sebutan, dan menempatkan kita dalam salah satu diantara banyak kelompok pemikiran dan gagasan, bukanlah mereka termasuk orang-orang yang mengaku kiranya bagimu untuk meyakinkannya, bahwa kebebasan merupakan garis awal bagi jiwa untuk bergerak maju, dan bahwa pohon Birch putih tak dapat tumbuh di bawah bayangan pohon Larch, begitu pula sebaliknya.
Telah sampai disini tulisanku, namun sedikit pun belum menyebutkan maksud seperti yang hendak kukatakan tatkala mengawali suratku ini tadi. Siapa diantara kita berdua yang mampu menjelmakan kabut yang halus menjadi patung atau sosok pahatan? Tapi Diandra yang mampu mendengar bunyi di balik bunyi itu tentu dapat melihat dengan terang perwujudannya yang berada dalam kabut.
Semoga jiwamu yang indah dan hatimu yang mulia berada dalam ketentraman. Tuhan melindungimu.
Penulis: DA Setiawan