Cerpen Singkat: Surat Abimanyu untuk Diandra

Ilustrasi
Ilustrasi
0 Komentar

Pada musim dingin, apa yang hendak kukatakan? Kukatakan didalamnya pameran patung es dan festival bunga anggrek, sementara pada musim semi bunga magnolia dan bunga-bunga eksotis lain tumbuh bermekaran. Pada musim panas, bermain dengan ikan di kolam, sementara di musim gugur taman itu menjadi tempat yang sangat menyenangkan untuk duduk di kursi dan menikmati pemadangan daun-daun musim gugur yang beraneka warna.

Kukatakan sekali lagi, didalamnya rumah kaca tempat favorit di musim dingin: setelah membeku kedinginan karena suhu minus di luar ruangan, menghangatkan diri di hutan tropis dengan pohon pinus raksasa dan kebun nanas, sungguh sebuah pengalaman di hari-hari panjang musim dingin Moskow.

Apakah untungnya bagi seseorang jika ia memperoleh pengakuan dari seluruh dunia tapi tidak dari Diandra? Adapun alasan yang menyebabkan orang-orang barat itu begitu senang akan Apterkarsky Ogorod dan impiannya ialah bahwa mereka sudah bosan dengan impian mereka sendiri, dan punya kelemahan pembawaan terhadap sesuatu yang asing dan aneh, apalagi jika itu diberi baju Timur. Tapi mengenai sajak-sajak yang dimuat dalam lipatan burung kertas, semua diterjemahkan dalam bahasa hati oleh seorang pengarang yang cintanya terhadapku agak melebihi pengetahuannya tentang sulitnya lidah Jawa.

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

Apakah yang hendak kukatakan tentang liang-liang dalam jiwaku bila aku tidak menemukan tempat lain guna membaringkan kepalaku; dan jika beberapa di antara mereka yang kucintai memiliki keberanian memasuki liang-liang ini. Mereka tidak menjumpai sesuatu kecuali seorang manusia yang bersujud mengucapkan doanya.

Aku senang, sebuah petunjuk bahwa engkau memiliki mata (penglihatan) pada kedua belah matamu, karena aku pun mengetahui di balik telingamu terdapat telinga lagi yang tersembunyi, yang dapat mendengarkan bunyi yang amat indah laksana keheningan—bunyi yang tidak diciptakan oleh bibir dan lidah, tapi yang berasal dari balik lidah dan bibir, bunyi kesunyian yang manis, bunyi kegembiraan dan kepedihan, dan bunyi kerinduan akan sesuatu yang tidak dikenal nun di dunia yang jauh.

Bila aku menjelaskan bahwa “Mereka yang memahami kita, menundukkan sesuatu dalam diri kita” engkau bertanya apakah aku menyerupai seseorang agar seseorang dapat memahami. Aku tidak menginginkan seseorang manusia memahami diriku jika punya arti menuntut perbudakan rohaniah. Banyak orang yang dapat memahami dirinya karena mereka menemukan dalam tindak-tanduk “luar” kita agar dekat dengan apa yang mereka alami sekali saja dalam hidupnya.

0 Komentar