Misi Surface Water and Ocean Topography Milik NASA Ungkap Peta Dasar Laut Bumi

Peta dasar laut terbaru(NASA)
Peta dasar laut terbaru(NASA)
0 Komentar

SEBUAH satelit canggih yang baru saja diluncurkan telah berhasil menghasilkan peta dasar laut Bumi yang lebih rinci dari sebelumnya, membuka wawasan baru mengenai fenomena bawah laut yang sebelumnya tidak terdeteksi. Peta ini mengungkapkan ratusan bukit dan gunung berapi bawah laut yang selama ini terlewatkan dalam pemetaan-pemetaan sebelumnya.

Satelit yang dimaksud, bagian dari misi Surface Water and Ocean Topography (SWOT) milik NASA, diluncurkan pada Desember 2022. Bersama dengan Centre National D’Etudes Spatiales (CNES) dari Prancis, SWOT telah memberikan data yang memungkinkan para peneliti memetakan dasar laut dengan tingkat detail yang jauh lebih tinggi. Data ini membuka banyak hal baru mengenai batas benua serta fitur-fitur bawah laut yang sebelumnya sulit terdeteksi oleh satelit-satelit yang lebih lama.

Pada tahun pertama pengukuran, para ilmuwan telah menemukan bukit-bukit bawah laut dan gunung berapi yang sangat kecil, yang sebelumnya tak terjangkau oleh teknologi pemetaan laut sebelumnya. Yao Yu, seorang ahli geografi fisik dari Scripps Institution of Oceanography, menyebut penemuan ini sebagai loncatan besar dalam pemahaman kita tentang geologi laut dan arus laut. “Penemuan fitur-fitur ini dapat memberikan dampak besar bagi perkembangan teori tektonik dan pemahaman kita tentang bagaimana arus laut berperan dalam mendistribusikan nutrisi dan memengaruhi ekosistem laut,” katanya.

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

Misi ini membawa perubahan besar dalam cara kita melihat dasar laut, karena meskipun kita biasanya berpikir permukaan laut itu datar, sebenarnya ada banyak ketidakteraturan tersembunyi di bawahnya. Struktur geologis seperti bukit atau gunung berapi bawah laut dapat mempengaruhi ketinggian permukaan laut, menciptakan tonjolan kecil di permukaan yang dapat dideteksi dengan akurat oleh satelit. Perubahan tinggi permukaan laut ini menunjukkan keberadaan formasi geologis yang ada di dasar laut.

Peta yang dihasilkan SWOT dengan resolusi 5 mil (8 km) dan jalur pengamatan 21 hari mengungkapkan lebih banyak detail daripada 30 tahun data yang diperoleh dari kapal dan satelit yang lebih lama. Penemuan ini telah membuka tabir tentang banyak fitur dasar laut yang sebelumnya tidak terjangkau oleh teknologi pemetaan.

0 Komentar