PRESIDEN Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis (12/12) merilis strategi yang telah lama ditunggu-tunggu untuk melawan kebencian anti-Muslim dan anti-Arab, yang meningkat tajam sejak dimulainya perang Israel-Gaza.
Dia menyebut strategi tersebut mendesak dan berjanji untuk terus berupaya mengurangi diskriminasi dan bias terhadap orang Arab dan Muslim di negara itu.
Dokumen U.S. National Strategy to Counter Islamophobia and Anti-Arab Hate setebal 67 halaman itu muncul beberapa minggu sebelum pelantikan mantan Presiden Donald Trump, yang memberlakukan larangan perjalanan terhadap orang-orang dari beberapa negara mayoritas Muslim selama masa jabatan pertamanya, yang kemudian dibatalkan oleh Biden pada hari pertamanya menjabat.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Hal ini mencerminkan strategi komprehensif untuk melawan antisemitisme yang dikeluarkan oleh Gedung Putih pada September 2023.
Strategi terbaru untuk melawan kebencian anti-Muslim dan anti-Arab terjadi lebih dari setahun setelah kematian anak laki-laki berusia enam tahun Wadea Al-Fayoume, yang ditusuk oleh seorang pria yang mengincar dia dan ibunya karena mereka adalah warga Palestina-Amerika.
Dalam kata pengantar strategi tersebut, Biden menyebut serangan terhadap anak laki-laki Chicago dan ibunya sebagai “tindakan keji” dan mencatat lonjakan kejahatan kebencian, diskriminasi dan intimidasi anti-Muslim dan anti-Arab yang menurutnya salah dan tidak dapat diterima.
“Muslim dan Arab berhak hidup bermartabat dan menikmati setiap hak semaksimal mungkin bersama rekan-rekan Amerika mereka,” tulis Biden.
“Kebijakan yang mengakibatkan diskriminasi terhadap seluruh komunitas adalah salah dan gagal menjaga keamanan kita.”
Strategi ini dibangun di atas empat pilar utama yang saling berkaitan dan saling memperkuat:
Meningkatkan Kesadaran dan Pengakuan:
Salah satu tantangan utama yang dihadapi komunitas Muslim dan Arab-Amerika adalah kurangnya pemahaman dan pengakuan akan kontribusi mereka terhadap masyarakat Amerika. Strategi ini berupaya mengatasi hal ini melalui pengumpulan data yang lebih baik dan program pendidikan yang inovatif.
Baca Juga:Pendukung Maccabi Tel Aviv Slogan Anti-Arab: Siapa Penyulut Amsterdam Rusuh?Tom Lembong Diperiksa 10 Jam Terkait Surat Kebijakan Impor Gula
Tujuannya adalah untuk mengungkap dan membantah stereotip yang tidak berdasar, sekaligus menyoroti sejarah dan kontribusi penting komunitas ini dalam membentuk identitas Amerika yang beragam.
Namun, keberhasilan pilar ini bergantung pada efektivitas program pendidikan dan sejauh mana data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.