DIREKTUR Pelaksana Dana Moneter Internasional atau IMF Kristalina Georgieva memberikan peringatan, kondisi ekonomi global akan mengalami pertumbuhan yang rendah pada tahun depan.
Pemicunya ialah beban ekonomi yang ditanggung negara-negara didunia saat menangani masa krisis Pandemi Covid-19, hingga konflik atau peperangan di berbagai belahan dunia yang tak kunjung berakhir. Mengakibatkan tekana inflasi beberapa tahun terakhir tinggi, fragmentasi perdagangan global, hingga besarnya risiko resesi.
“Masalah utama yang dihadapi ekonomi global pada 2025 adalah pertumbuhan yang rendah,” ucap Kristalina dikutip dari akun instagramnya, Rabu (11/12/2024).
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Ia mengakui, berbagai negara dunia sudah menghabiskan beberapa tahun terakhir untuk menangani masalah tersebut, dan terbukti berhasil membuat ekonomi global menunjukkan ketahanan yang tinggi saat ini.
Namun, efek dari penanganan berbagai masalah itu, ia tekankan beban utang global saat ini terus meningkat saat melambatnya pertumbuhan ekonomi. Diperburuk dengan tren semakin rendahnya produktivitas dunia.
“Ekonomi global telah menunjukkan ketahanan luar biasa melalui semua tantangan tersebut, namun utang terus meningkat sementara pertumbuhan melambat. Lebih dari setengah penurunan pertumbuhan global dalam beberapa tahun terakhir disebabkan oleh melemahnya produktivitas,” ucap Kristalina.
Kunci dari menghadapi perlambatan ekonomi dan tingginya tekanan utang, menurut Kristalina ialah semua pihak harus benar-benar fokus untuk penciptaan lapangan kerja ataupun kewirausahaan, serta investasi pada para pekerja.
“Kunci untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan global? Kewirausahaan dan investasi pada pekerja,” ujarnya.
Ia mengingatkan, reformasi seperti mengurangi rantai birokrasi, mengurangi hambatan kompetisi, dan mempercepat digitalisasi hanyalah beberapa cara untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan keterampilan, dan mempercepat transformasi ekonomi.
Tapi, Kristalina mengingatkan, permasalahan produktivitas yang harus diselesaikan dengan kewirausahaan maupun investasi pada pekerja tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah atau pembuat kebijakan, sektor swasta juga wajib mengambil peran bila tak mau ekonomi terus menunju tren perlambatan.
Baca Juga:Pendukung Maccabi Tel Aviv Slogan Anti-Arab: Siapa Penyulut Amsterdam Rusuh?Tom Lembong Diperiksa 10 Jam Terkait Surat Kebijakan Impor Gula
“Pembuat kebijakan tidak bisa melakukannya sendirian. Sektor swasta memiliki peran penting, yaitu menyediakan modal dan inovasi. Pada 2025, mari kita tingkatkan ambisi kita untuk mencapai pertumbuhan yang lebih baik, penciptaan lapangan kerja yang lebih baik, dan lebih banyak peluang bagi masyarakat di seluruh dunia,” ujarnya.