DALAM pergeseran “seismic” di Timur Tengah, pemberontak Suriah mendeklarasikan penggulingan Presiden Bashar al-Assad pada hari Minggu setelah merebut Damaskus, mengakhiri lebih dari 24 tahun pemerintahan otoriternya.
Serangan yang dipimpin Islamis tidak hanya menggulingkan rezim Assad tetapi juga memberikan pukulan yang signifikan terhadap pengaruh regional pendukung utamanya, Rusia dan Iran.
Meskipun bentengnya runtuh, lokasi pasti Assad masih belum diketahui. Dua perwira senior militer mengatakan kepada Reuters bahwa Bashar al-Assaad telah melarikan diri dari Damaskus ke tujuan yang dirahasiakan beberapa jam sebelum pemberontak memasuki ibu kota Damaskus.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
“Assad meninggalkan negara itu dengan pesawat ke tujuan yang tidak diketahui,” kata sumber kepada kantor berita itu. Keberadaannya sekarang dan istrinya Asma dan kedua anak mereka masih belum diketahui.
Pada hari Jumat, surat kabar Inggris Telegraph melaporkan bahwa keluarga Assad melarikan diri ke Rusia tetapi tidak merinci anggota keluarga Assad atau tujuan mereka. The New York Times mengklaim Assad melarikan diri dari Damaskus ke arah yang tidak diketahui.
Bashar al-Assad dari Suriah naik pesawat di Damaskus ke tujuan yang tidak diketahui pada Minggu pagi, 8 Desember, kata dua perwira senior militer, ketika pemberontak merebut kota itu dan menggulingkannya dari kekuasaan setelah 24 tahun sebagai presiden.
Rami Abdurrahman, Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan kepada AP bahwa Assad meninggalkan Damaskus pada Minggu pagi, sebuah laporan yang juga dikuatkan oleh Reuters mengutip sumber-sumber militer.
FlightRadar24.com menunjukkan pesawat Ilyushin yang meninggalkan bandara Damaskus sekitar waktu pemberontak merebut kota, tanpa tujuan yang terdaftar.
Pesawat Ilyushin dilaporkan terbang ke timur menuju perbatasan Suriah dengan Irak sebelum berbelok ke barat laut, menuju loyalis Assad dan kubu sekutu Rusia. Setelah melewati Homs, di bawah kendali anti-pemerintah, ia berbalik arah, dan sinyal pelacakannya menghilang sekitar satu jam setelah lepas landas.
Tidak ada sumber independen yang memverifikasi siapa yang berada di pesawat Ilyushin. Reuters, mengutip sumber-sumber Suriah, menunjukkan hilangnya itu mungkin karena sistem pelacakan dinonaktifkan atau pesawat ditembak jatuh.