KEMENTERIAN Luar Negeri Arab Saudi mengecam perampasan tanah oleh Israel di wilayah yang dikuasai Suriah di Dataran Tinggi Golan. Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X, pejabat Saudi menulis bahwa serangan yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan Israel dengan merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan, dan penargetan wilayah Suriah oleh pasukan pendudukan Israel, mengonfirmasi pelanggaran berkelanjutan Israel terhadap aturan hukum internasional
“Ini menunjukkan tekad Israel untuk menyabotase peluang Suriah dalam memulihkan keamanan, stabilitas, dan integritas teritorialnya,” kata otoritas Saudi.
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Suriah juga telah memberi tahu pasukan Israel bahwa perampasan tanah di Suriah merupakan pelanggaran terhadap perjanjian yang dibuat pada 1974.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Saat itu, Suriah dan Israel menandatangani Perjanjian Pelepasan, yang mengakhiri Perang Yom Kippur. Pasukan penjaga perdamaian PBB juga dibentuk, UNDOF, yang bertugas menjaga gencatan senjata antara kedua negara.
Setelah Bashar al-Assad digulingkan, Israel menganggap kesepakatan itu batal dan karena itu menduduki tanah Suriah di dekat Dataran Tinggi Golan yang telah diduduki.
“Pasukan penjaga perdamaian di UNDOF memberi tahu rekan-rekan Israel bahwa tindakan ini merupakan pelanggaran terhadap perjanjian pelepasan tahun 1974 bahwa tidak boleh ada pasukan militer atau kegiatan di wilayah pemisahan, dan Israel dan Suriah harus terus menegakkan ketentuan perjanjian tahun 1974 itu dan menjaga stabilitas di Golan,” kata juru bicara sekretaris jenderal PBB Stephane Dujarric.
Israel mengambil kesempatan setelah kejatuhan Presiden Bashar al-Assad. Media AS Axios melaporkan bahwa Israel telah memberi tahu Washington bahwa mereka akan memindahkan pasukan ke zona penyangga di sepanjang perbatasan Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Hal itu senada dengan sikap Perdana Menteri Israel Netanyahu yang mengatakan perjanjian dengan Suriah tahun 1974 telah “runtuh” setelah Bashar al-Assad jatuh. Ia memerintahkan [militer] kemarin untuk merebut zona penyangga dan posisi komando di dekatnya.
Tak hanya itu, Israel juga telah melakukan puluhan serangan udara di wilayah Suriah hari ini, termasuk di ibu kota, Damaskus.
Syrian Observatory for Human Rights mengatakan Israel melancarkan serangan terhadap depot senjata di Suriah timur.