Namun, serangan ini jelas mendapat dukungan NATO. Serangan ini berasal dari wilayah Suriah yang dipasok dari Turki, negara anggota NATO, yang memobilisasi milisi seperti FSA yang menerima dana AS melalui program-program seperti Operasi Timber Sycamore CIA sepanjang 2012-2017. Memang, seperti yang dijelaskan Times, serangan tersebut dimungkinkan akibat perang Ukraina dan perang Israel di Libanon.
Sekarang, dengan sekutu (Suriah) yang melemah atau terganggu oleh konflik mereka sendiri, pemberontak telah memanfaatkan kesempatan untuk mengubah keseimbangan kekuatan. Iran telah dilemahkan oleh serangan udara Israel, kekalahan di medan perang oleh pasukan proksinya–yang disebut poros perlawanan–dan krisis ekonomi di dalam negeri. Hizbullah, salah satu pasukan proksi tersebut, telah babak belur dan melemah setelah 13 bulan berperang dengan Israel dan terbunuhnya pemimpinnya, Hassan Nasrallah. Dan Rusia kini mendekati akhir tahun ketiga perang yang melelahkan dengan Ukraina.
Hal ini mengungkap kepentingan strategis dan finansial yang mendasari dukungan NATO terhadap genosida Gaza. Pemerintahan Biden dan sekutu NATO-nya memandang pembunuhan ribuan pria, wanita, dan anak-anak yang tak berdaya sebagai hal yang krusial dalam upaya mereka untuk menaklukkan Timur Tengah.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Hal ini memungkinkan mereka untuk mencoba membalas kegagalan mereka menggulingkan Assad dalam sembilan tahun perang berdarah di Suriah dari 2011 hingga 2020. Namun, perang untuk menguasai Timur Tengah yang kaya minyak ini hanyalah bagian dari perang imperialis lebih luas untuk hegemoni dunia saat ini, terutama ditujukan kepada Rusia dan Tiongkok.
Kemarin, pesawat tempur Suriah dan Rusia mengebom milisi pemberontak Islamis dan ratusan anggota milisi Irak pro-Iran menyeberang ke Suriah untuk bertempur bersama pasukan Assad. Tadi malam, saluran Telegram yang dekat dengan Teheran melaporkan bahwa tentara Suriah telah melancarkan serangan balik di selatan Aleppo.
Mereka mengeklaim pasukan Suriah telah merebut kembali Khanasir dan menyerang ke arah utara menuju zona industri Al Safirah di selatan kota Aleppo. Namun, mereka melaporkan bahwa pasukan pemerintah Suriah terus berjuang dalam pertempuran di sekitar Hama.
Pasukan Tentara Nasional Suriah yang didukung Turki juga dilaporkan melakukan serangan dan merebut kota Tal Rifaat dari milisi nasionalis Kurdi YPG (Unit Perlindungan Rakyat) yang didukung AS. Hal ini menghalangi unit YPG untuk bergerak lebih jauh ke utara mendekati perbatasan dengan Turki. Turki sangat takut bahwa kelompok nasionalis Kurdi yang didukung AS dapat mendirikan negara Kurdi yang merdeka di beberapa bagian Suriah dan Turki sendiri.