FBI Tawarkan Rp15,8 Miliar untuk Informasi Austin Tice yang Diculik Tahun 2012 Saat Liputan di Suriah

Austin Tice (Official FBI Most Wanted Facebook)
Austin Tice (Official FBI Most Wanted Facebook)
0 Komentar

Ibu Austin Tice mengatakan pada hari Jumat bahwa keluarganya memiliki informasi bahwa putranya masih hidup. “Kami memperoleh informasi dari sumber yang signifikan yang telah diperiksa oleh pemerintah bahwa Austin Tice masih hidup,” kata Debra Tice kepada wartawan di National Press Club pekan lalu, sebelum pergi ke Gedung Putih untuk menghadiri rapat.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan bertemu dengan keluarga Tice pada sore hari, menurut sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre seperti dikutip dari Reuters.

“Jake Sullivan memang mengadakan pertemuan dengan keluarga Austin Tice sore ini, dan ia rutin bertemu dengan keluarga warga Amerika yang ditahan secara salah,” kata Jean-Pierre. “Kami akan terus memastikan bahwa kami dapat membawa warga Amerika yang ditahan secara salah atau warga Amerika yang dipulangkan ke keluarga mereka.”

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

Desakan dari keluarga untuk menemukan Austin Tice menguat setelah tumbangnya pemerintahan Bashar al-Assad. Adik Austin Tice, Naomi, mengatakan dia bertanya kepada para pejabat apakah ada cara untuk memanfaatkan kerusuhan di Suriah guna membantu mengamankan kebebasan Austin.

“Kami pada dasarnya hanya diberi tahu bahwa kami perlu menunggu dan melihat bagaimana hasilnya, sebuah tanggapan yang mungkin dapat dimengerti tetapi sangat membuat frustrasi,” ujarnya.

Ayah Tice, Marc, mengatakan mereka yakin bahwa informasi ini baru. Ia mengatakan bahwa informasi tersebut mengindikasikan bahwa Austin masih hidup dan dirawat. “Dan kami berharap dapat mempublikasikannya semaksimal mungkin,” katanya.

Pada Agustus 2020, Presiden Biden meminta Suriah untuk membebaskan Austin Tice. Bidenmengatakan pemerintah AS mengetahui dengan pasti bahwa ia ditahan oleh rezim Suriah.

Pada bulan Juni 2017, New York Times melaporkan bahwa Direktur CIA saat itu dan Menteri Luar Negeri saat ini Mike Pompeo telah menghubungi seorang pejabat pemerintah Suriah dalam upaya untuk mengamankan pembebasan Tice. Namun, jalur rahasia itu ditutup setelah Suriah melancarkan serangan gas saraf di wilayah yang dikuasai pemberontak di bagian utara negara itu. Pemerintahan Trump menanggapi dengan serangan rudal dan negosiasi pun gagal.

Pada April 2018, Biro Investigasi Federal (FBI) menawarkan hadiah US$ 1 juta untuk informasi yang mengarah pada penyelamatan Austin Tice. Pompeo mendesak pemerintah Suriah untuk membebaskan Tice, dan sandera Amerika lainnya yang ditahan di Suriah, pada bulan September 2019 saat berbicara di hadapan awak media.

0 Komentar