Seorang juru bicara Departemen Pertahanan AS menolak berkomentar untuk The Electronic Intifada tentang aliansi Israel dengan al-Qaeda. Departemen Luar Negeri AS tidak menanggapi permintaan komentar.
Bantuan material
Ketika negara-negara tetangga Israel menampung jutaan pengungsi Suriah yang melarikan diri dari perang yang, menurut Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon saat itu telah menewaskan lebih dari 220.000 orang, pemerintah Israel telah menggambarkan perawatan medisnya bagi mereka yang terluka di Suriah sebagai tindakan altruistik. Namun, hanya sepertiga dari 1.500 orang yang dirawat oleh Israel ialah perempuan dan anak-anak, menurut laporan Maret di The Wall Street Journal.
Sisanya ialah pejuang yang menurut pejabat Israel tidak disaring dan kemungkinan besar mereka anggota al-Nusra.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Setelah tidak dapat disangkal lagi, Israel mengakui bahwa mereka merawat para pejuang, tetapi mengeklaim bahwa mereka orang-orang moderat.
Namun setelah al-Nusra menangkap dan mengusir pasukan penjaga perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan Agustus lalu, tidak ada lagi keraguan bahwa al-Nusra ialah kekuatan dominan di antara para pejuang oposisi di daerah tersebut.
Sejak saat itu, Ynet berupaya menutupi hubungan al-Nusra dengan al-Qaeda. Mengutip pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, publikasi tersebut mengeklaim bahwa anggota al-Nusra ialah penduduk lokal yang bergabung dengan organisasi tersebut untuk mendapatkan keuntungan dari dukungan logistik dan keuangan yang ditawarkan kepada mereka.
Brigadir Jenderal pensiunan Michael Herzog, mantan kepala staf menteri pertahanan Israel, mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa Nusra ialah versi unik dari al-Qaeda. Mereka berhasil bekerja sama dengan organisasi non-Islamis dan non-jihadi dalam satu koalisi. “Mereka benar-benar fokus pada perang di Suriah dan tidak fokus pada kita. Namun, ketika Hizbullah dan Iran serta yang lain bergerak maju ke selatan, mereka sangat fokus pada kita.”
Tentara Israel juga terlihat memberikan bantuan material kepada pejuang oposisi Suriah yang didominasi oleh al-Nusra.
Puluhan interaksi antara Israel dan pejuang oposisi, sejak 2012, telah didokumentasikan oleh Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF), misi penjaga perdamaian yang bertanggung jawab untuk memantau garis gencatan senjata pada 1974 antara pasukan Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan. PBB memiliki alasan yang baik untuk mengamati interaksi ini dengan saksama.