JALAN abu menuju Damaskus, Suriah, cukup panjang. Ia telah berbicara terbuka tentang perubahannya selama perjalanan itu. Dari pejuang muda Al-Qaeda dua dekade lalu, ia menjadi komandan pemberontak yang menganut toleransi sektarian.
Ini perjalanan yang telah memberinya banyak waktu untuk merencanakan lokasi dan cara ia akan menandai kedatangannya. Untuk menyempurnakan narasinya, ia berpesan bagi mereka yang memberinya kekuasaan, mereka yang mungkin menjatuhkannya, dan orang lain yang dapat membuatnya tetap berkuasa.
Tidak mengherankan bahwa pemberontak Islam itu memilih Masjid Umayyah yang dihormati di Damaskus, bukan studio TV atau istana presiden yang baru saja tidak ada, untuk menyampaikan pesan itu. Ini tempat yang sangat penting secara keagamaan yang berusia 1.300 tahun dan merupakan salah satu masjid tertua di dunia.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
“Kemenangan ini, saudara-saudaraku, ialah kemenangan bagi seluruh negara Islam,” katanya kepada rombongan kecilnya. Tampak latar belakang kemegahan batu hitam dan putih khas masjid tersebut.
Itu pesan untuk semua orang yang telah mengangkatnya ke tampuk kekuasaan dan menggerakkan pejuang Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dengan kecepatan yang mengejutkan di seluruh Suriah untuk menggulingkan Presiden Bashir al-Assad.
Itu juga merupakan pesan untuk warga Suriah yang baru saja dibebaskan. “Kemenangan ini, saudara-saudaraku, dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa (mengikuti) pengorbanan para syuhada, para janda, dan anak yatim. Kemenangan ini, saudara-saudaraku, telah datang melalui penderitaan mereka yang mengalami pemenjaraan,” katanya.
“Di negara tempat Tuhan yang Anda pilih dan cara Anda berdoa, dapat menentukan kelas Anda, membatasi aspirasi Anda, dan mengadu domba Anda dengan tetangga Anda,” Jolani mengirimkan sinyal yang sangat jelas di Masjid Umayyah. Dia seorang Muslim Suni, bagian dari mayoritas Suriah. Assad ialah seorang Alawi. Ada penganut Kristen, Druze, Muslim Syiah, Ismailiyah, dan banyak lagi.
Namun kata-kata yang dipilihnya tampaknya dimaksudkan untuk mendobrak batasan-batasan lama tersebut. “Kemenangan baru ini, saudara-saudaraku, menandai babak baru dalam sejarah kawasan tersebut, sejarah yang penuh dengan bahaya (yang menjadikan) Suriah sebagai tempat bermain bagi ambisi Iran, menyebarkan sektarianisme, dan memicu korupsi,” katanya.