Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan peringatan keamanan pada hari Jumat yang mendesak warga negara Amerika Serikat untuk meninggalkan Suriah sekarang, sementara pilihan komersial masih tersedia di Damaskus.
Warga negara Amerika Serikat yang memilih untuk tidak meninggalkan Suriah atau tidak dapat meninggalkan Suriah harus menyiapkan rencana darurat untuk situasi darurat dan bersiap-siap untuk berlindung di tempat lain untuk waktu yang lama. Bandara Internasional Aleppo ditutup, demikian sebagian isi peringatan tersebut.
Kemajuan yang menakjubkan dari HTS dan mitra koalisinya dalam perebutan kota terbesar kedua di Suriah, Aleppo, pekan lalu dan sekarang Hama telah mengguncang Timur Tengah yang sudah bergejolak. Sejumlah negara di wilayah Bulan Sabit Subur-Israel, Suriah, Lebanon, dan Irak-terlibat dalam perang dan konflik dengan berbagai tingkat intensitas.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka “memperkuat pasukan udara dan darat di wilayah Dataran Tinggi Golan” yang berbatasan dengan Suriah.” Pasukan IDF dikerahkan di sepanjang perbatasan, memantau perkembangan dan siap untuk semua skenario, baik ofensif maupun defensif.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa, “IDF tidak akan mentoleransi ancaman di dekat perbatasan Israel dan akan menggagalkan ancaman apa pun terhadap Negara Israel.”
IDF mengumumkan bahwa mereka memperkuat perbatasannya dengan Suriah di Dataran Tinggi Golan menyusul perkembangan di Suriah.
Negara tetangga lainnya, Yordania, dilaporkan menutup penyeberangan Jabber dengan Suriah karena pasukan pemberontak semakin mendekat ke daerah tersebut.
Emad Bouzo, seorang dokter Amerika keturunan Suriah dan komentator politik veteran di Suriah, mengatakan kepada Fox News Digital, “Gambar-gambar yang sekarang bocor dari Homs sangat mirip dengan yang keluar dari Hama beberapa jam sebelum pembebasannya, terutama dalam hal konvoi besar mobil yang meninggalkan kota, rendahnya semangat tentara rezim, dan komposisi demografis desa-desa dan kota-kota yang memisahkan Homs dan Hama, yang memiliki sejarah panjang dalam menentang rezim. Oleh karena itu, sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi dalam beberapa jam dan hari mendatang, meskipun keseimbangan militer saat ini condong ke arah oposisi Suriah.”