Kementerian Luar Negeri Kecam Keras Serangan Israel Terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara

Para korban dirawat di dalam RS Kamal Adwan di Beit Lahia di utara Jalur Gaza menyusul serangan Israel terhada
Para korban dirawat di dalam RS Kamal Adwan di Beit Lahia di utara Jalur Gaza menyusul serangan Israel terhadap fasilitas medis itu di tengah perang antara Hamas dan Israel, Jumat, 6 Desember 2024. (Foto: AFP)
0 Komentar

Para petugas medis Indonesia itu kemudian naik ambulans milik Kementerian Kesehatan Palestina yang menuju ke Kota Gaza.

Dokter bedah Faradina Sulistyani mengatakan Direktur RS Kamal Adwan dr. Hussam Abu Safiya dan beberapa staf lokal masih bertahan di rumah sakit itu.

Tim medis MER-C bersama konvoi Kementerian Kesehatan Palestina tiba di rumah sakit itu pada Minggu (1/12) setelah izin untuk memberi bantuan di lokasi itu berkali-kali ditolak Israel. Mereka baru bertugas selama enam hari, membantu banyak warga yang luka-luka kritis akibat serangan berulang Israel.

Empat Tewas Dalam Serangan ke RS Kamal Adwan

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

Berbicara dari markas Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) di Jenewa, Wakil WHO di Wilayah Pendudukan Palestina, Dr. Rik Peeperkorn, mengonfirmasi serangan brutal Israel ke RS. Kamal Adwan pada Jumat pagi.

“Sejak dini hari terjadi pengeboman besar-besaran di sekitar rumah sakit itu. Tidak ada perintah evakuasi sebelumnya. Tiba-tiba tank Israel berada di luar rumah sakit dan semua orang diperintahkan keluar. Orang panik dan mulai memanjat tembok untuk melarikan diri. Kepanikan itu memicu tembakan Israel. Beberapa orang dilaporkan tewas, dan ada pula yang ditangkap tentara Israel,” ujar Peeperkorn.

RS Kamal Adwan adalah satu satu fasilitas kesehatan yang masih berfungsi di Gaza Utara.

Peeperkorn mengatakan setelah tujuh minggu berupaya keras meminta izin Israel untuk memasuki wilayah itu dan menjalankan operasi kemanusiaan dan medis, tim WHO – termasuk tim medis Indonesia – baru tiba di sana kurang dari satu minggu lalu. Tim WHO terdiri dari dua dokter bedah, dua perawat, satu ginekolog dan satu petugas urusan logistik.

“Saat tiba di RS. Kamal Adwan pada Minggu (2/12), kami membawa Tim Medis Darurat MER-C, 10 ribu liter BBM, paket makanan untuk pasien dan staf, dan sejumlah unit darah,” tambah Peeperkorn.

Israel Tolak 58 persen Misi Kemanusiaan WHO

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sejak Oktober 2023, Israel menolak 58 persen dari 273 misi kemanusiaan yang dipimpin WHO di dalam Gaza. Penolakan itu mulai dari ditolak memasuki suatu wilayah, dihambat dan bahkan diusir.

0 Komentar