6 petugas medis Indonesia sudah tiba di Public Aid Hospital di Kota Gaza, sementara satu orang lainnya berada di Posko MER-C di Deir al-Balah.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengecam keras serangan Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara, Jumat (6/12), yang memaksa tim medis Indonesia dari MER-C untuk meninggalkan fasilitas kesehatan itu.
“Serangan ini adalah bagian dari agresi Israel yang menyasar fasilitas kesehatan itu. Serangan ini adalah bagian dari agresi Israel yang menyasar fasilitas sipil dan merupakan pelanggaran serius hukum humaniter internasional dan hukum HAM internasional,” kata Kemlu dalam pernyataan yang disampaikan melalui X.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Lebih jauh pemerintah Indonesia mendesak komunitas internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel agar segera menghentikan semua aksi kekerasan dan mematuhi kewajiban internasionalnya, “termasuk memastikan perlindungan rakyat sipil dan pekerja kemanusiaan.”
Tujuh Petugas Medis Tiba di Gaza
Salah seorang dokter Indonesia yang dipaksa keluar dari rumah sakit itu adalah Dokter bedah Faradina Sulistyani. Kemudian, dia dan rekan-rekannya bergegas meninggalkan lokasi di tengah pengeboman Israel.
“Saat ini sedang terjadi serangan darat, kami evakuasi jalan kaki dari RS. Kamal Adwan… insya Allah jalan hingga ke Salah al-Din,” kata Faradina melalui pesan suara.
Salah al-Din adalah jalan utama sepanjang 45 kilometer yang menghubungkan penyebrangan Rafah di selatan ke Erez di utara.
Mayat para korban tergeletak di halaman rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahya di Jalur Gaza utara, menyusul serangan Israel yang dilaporkan menghantam kompleks medis tersebut, 6 Desember 2024.
Kemlu RI memastikan bahwa enam petugas medis Indonesia saat ini sudah tiba di Public Aid Hospital di Kota Gaza, sementara satu orang lainnya berada di Posko Medical Emergency Rescue Commitee (MER-C) di Deir Al Balah, di kota yang sama.
Baru Enam Hari Bertugas
Lewat Instagram, MER-C menunjukkan video pendek saat-saat ketujuh petugas medis Indonesia dikumpulkan di satu ruangan di RS Kamal Adwan, di tengah dentuman suara bom dan tembakan artileri. Mereka kemudian bergegas meninggalkan lokasi dengan membawa barang seadanya.