PRIA bersenjata yang menembak mati CEO UnitedHealthcare Brian Thompson pada hari Rabu diyakini telah melakukan perjalanan ke New York City dengan bus Greyhound 10 hari sebelum pembunuhan saat perburuan memasuki hari ketiga.
Thompson, 50, ayah dua anak, ditembak dari jarak dekat di dekat New York Hilton Midtown pada Rabu pagi sebelum pertemuan investor yang dijadwalkan.
Menurut CNN, penembak yang tidak diketahui identitasnya itu dilaporkan telah melakukan perjalanan ke kota itu dengan bus yang berangkat dari Atlanta. Rekaman kamera pengawas menunjukkan tersangka turun dari bus di New York sekitar pukul 9 malam ET pada tanggal 24 November.
Tidak jelas di halte mana tersangka naik bus.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Pada hari Kamis, polisi menggeledah sebuah wisma di Upper West Side tempat tersangka menginap, CNN melaporkan. Pihak berwenang juga merilis foto tersangka yang tersenyum saat mereka terus memburu pembunuhnya.
Berikut penelusuran delik sejauh ini tentang serangan fatal terhadap CEO asuransi berusia 50 tahun tersebut:
Thompson ditembak dalam ‘serangan yang direncanakan’
Penembak yang tidak diketahui identitasnya itu bersembunyi di balik mobil di luar hotel Hilton di Midtown Manhattan selama sekitar lima menit ketika Thompson keluar, kata polisi. Tersangka terlihat di Starbucks terdekat di West 56th Street dan 6th Avenue sesaat sebelum penembakan.
Penembak, yang mengenakan topeng, mendekati Thompson dari belakang dan menembaknya di betis kanan dan punggung pada pukul 06.46 pagi. Video kejadian tersebut menunjukkan penembak dengan tenang berjalan di belakang Thompson sebelum menembaknya beberapa kali, lalu dengan tenang menyeberang jalan. Rekaman itu juga menunjukkan seorang pengamat yang menyaksikan penembakan itu dan melarikan diri saat tersangka menembaki Thompson.
Thompson dinyatakan meninggal di rumah sakit terdekat.
“Penembak kemudian berjalan ke arah korban dan terus menembak. Tampaknya senjatanya tidak berfungsi saat ia membersihkan kemacetan dan mulai menembak lagi,” kata kepala detektif Departemen Kepolisian New York (NYPD) Joseph Kenny kepada wartawan.
Polisi menggambarkan penembak sebagai pria kulit putih yang mengenakan hoodie hitam dan celana panjang hitam dengan ransel abu-abu. Diduga tersangka menggunakan senjata api dengan peredam suara. Seorang pedagang makanan di dekat lokasi penembakan mengatakan kepada NBC News bahwa ia tidak mendengar suara tembakan.