KELUARGA Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMK korban penembakan polisi di Kota Semarang bersikukuh adanya intimidasi yang dilakukan rombongan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar.
Pernyataan itu sekaligus mengkritik perkataan Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, yang menyimpulkan tak adanya intimidasi hanya berdasarkan keterangan polisi tanpa mengonfrontasi keterangan keluarga Gamma.
Paman Gamma, Agung menyatakan bahwa intimidasi atau yang mereka sebut sebagai intervensi itu benar-benar terjadi. Kejadian itu berlangsung Senin (25/11/2024) atau sehari pasca-tewasnya Gamma.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Agung bercerita, saat itu Kapolrestabes bersama rombongan mendatangi rumah Gamma di wilayah Semarang Barat untuk menyampaikan belasungkawa.
Dari rombongan itu, ada empat orang yang berbicara kepada keluarga Gamma. Yakni Kapolrestabes, Kasat Narkoba, Kasat Reskrim, dan seorang yang kelak diketahui sebagai seorang wartawan.
Di hadapan pihak keluarga, wartawan dan Kapolrestabes memintanya untuk membuat video pernyataan bahwa keluarga Gamma mengikhlaskan kematian Gamma dan tidak akan memperbesar kasus penembakan.
Awalnya, permintaan membuat video pernyataan diutarakan wartawan tersebut.
“Pak ini untuk biar beritanya tidak menyebar ke mana-mana sebaiknya dari keluarga korban, membuat video pernyataan bahwa keluarga Gamma sudah mengikhlaskan kejadian ini, dan tidak akan membesar-besarkan masalah ini,” ucap Agung menirukan pernyataan wartawan.
Namun, Agung yang saat itu mewakili keluarga Gamma langsung menolak permintaan yang disampaikan wartawan tersebut. Lantas, Kombes Irwan menimpali sembari mengulangi perkataan wartawan tadi.
“Saya nggak mau saya, terus Pak Kapolres juga bilang ‘nggak apa-apa, Pak, nanti Bapak memberi pernyataan seperti ini aja’. Terus Pak Kapolres dia mengulangi itu (menyuruh) bikin bahwa ini keluarga Gamma mengikhlaskan kejadian ini dan tidak akan memperbesar masalah ini,” jelas Agung.
Untuk kedua kalinya, Agung menegaskan menolak permintaan tersebut.
“Saya harus rembugan dengan keluarga besar kami, saya nggak berani untuk memutuskan atau memberi pernyataan sendiri,” jelasnya.
Baca Juga:Pendukung Maccabi Tel Aviv Slogan Anti-Arab: Siapa Penyulut Amsterdam Rusuh?Tom Lembong Diperiksa 10 Jam Terkait Surat Kebijakan Impor Gula
Tak lama setelah itu, pihak kepolisian pulang. Agung melihat wartawan tersebut satu mobil dan duduk di sebelah Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar. Sehingga, saat itu ia mengira wartawan tersebut merupakan anggota polisi.