Pagi ini, staf Yoon menawarkan untuk mengundurkan diri secara massal, meskipun presiden belum muncul di depan umum.
Konfederasi Serikat Buruh Korea, salah satu organisasi buruh terbesar di negara tersebut, juga menyerukan pemogokan sampai pengunduran diri Yoon.
“Biasanya, mereka tidak benar-benar berpartisipasi dalam politik,” Alex Taek-Gwang Lee, seorang profesor studi budaya di Universitas Kyung Hee di Seoul, mengatakan kepada Al Jazeera. “Hal ini akan mempercepat gerakan pemakzulan. Dan saya rasa Yoon akan segera dimakzulkan.”
Apa yang terjadi jika Yoon meninggalkan jabatannya?
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Perdana Menteri akan menjadi pemimpin sementara. Pemilu baru harus diadakan dalam waktu 60 hari. Dalam beberapa jam ke depan, diperkirakan akan ada lebih banyak protes.
Apa saja reaksinya?
Di dalam negeri, protes meletus karena warga Korea Selatan juga mulai menimbun persediaan. Laporan media lokal menunjukkan bahwa harga makanan kaleng melonjak hingga 300 persen dan mie instan naik 250 persen antara pukul 11 malam dan tengah malam. Penjualan air, beras instan, dan baterai juga mengalami peningkatan yang signifikan, menurut laporan kantor berita Reuters.
Secara internasional, Gedung Putih mengatakan bahwa mereka “lega” dengan keputusan Yoon untuk membatalkan darurat militer.
Sebelumnya, Inggris dan Jerman mengatakan bahwa mereka mengikuti perkembangan peristiwa darurat militer ni dengan saksama. Sementara itu, Rusia mengatakan prihatin dengan krisis di Korea Selatan. Cina mendesak warganya di Korea Selatan untuk berhati-hati.