CEO UnitedHealthcare Brian Thompson (50 tahun), tewas setelah menjadi korban penembakan di Midtown Manhattan, New York, pada Rabu (4/12/2024). Insiden terjadi ketika Brian Thompson sedang menuju New York Hilton untuk menghadiri konferensi investor tahunan perusahaan.
Menurut laporan Kepolisian New York (NYPD), pelaku penembakan CEO UnitedHealthcare adalah seorang pria yang mengenakan jaket berkerudung. Ia menunggu sekitar 10 menit di dekat lokasi kejadian sebelum melepaskan beberapa tembakan dari jarak sekitar 6 meter.
Salah satu tembakannya mengenai dada Brian Thompson, yang kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Mount Sinai West dalam kondisi kritis. Sayangnya, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
NYPD menyatakan bahwa serangan ini direncanakan, meskipun motif di balik aksi tersebut belum diketahui. Pelaku melarikan diri melalui gang dan menggunakan sepeda untuk menghindari pengejaran. Saat ini, investigasi difokuskan pada area Central Park di mana pelaku diduga bersembunyi. Tim penyelidik juga tengah menganalisis rekaman CCTV serta mencari saksi mata untuk mengungkap detail lebih lanjut.
UnitedHealthcare, bagian dari UnitedHealth Group yang merupakan perusahaan peringkat kelima dalam Fortune 500, membatalkan konferensi investornya segera setelah insiden terjadi. Dalam pernyataan resmi, perusahaan menyebutkan insiden medis serius terkait personel, tanpa memberikan perincian lebih lanjut.
Manajemen New York Hilton, tempat tujuan Brian Thompson, mengonfirmasi bahwa ia tidak mendaftar untuk menginap di hotel tersebut.
Gubernur Minnesota, Tim Walz, yang juga merupakan mantan calon wakil presiden, menyampaikan belasungkawa mendalam. “Kematian Brian Thompson adalah kehilangan besar bagi komunitas bisnis dan medis di Minnesota,” ujar Walz.
Brian Thompson menjadi CEO UnitedHealthcare sejak April 2021. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan terus memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan kesehatan terbesar di Amerika Serikat. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan koleganya, tetapi juga bagi dunia bisnis dan kesehatan.