Aktivis Sosial Kirim Surat ke Presiden Prabowo Subianto Desak Miftah Maulana Dicopot

Aksi yang dilakukan aktivitas sosial Yogyakarta atas olok-olok yang dilontarkan Miftah Maulana Habiburrahman s
Aksi yang dilakukan aktivitas sosial Yogyakarta atas olok-olok yang dilontarkan Miftah Maulana Habiburrahman sebagai seorang penyelenggara negara Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan dengan turut serta menyunggi es teh di Kantor Pos Besar Yogyakarta, Kamis (5/12/2024)(Foto: Dok/Kamba)
0 Komentar

AKTIVIS sosial Baharuddin Kamba mengirimkan surat kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, Kamis (5/12). Surat itu berisi tentang desakan untuk memcopot Miftah Maulana Habiburrahman dari Jabatan Khusus Presiden Prabowo Subianto.

“Bapak Presiden Prabowo Subianto yang saya hormati. Perkenalkan saya Baharuddin Kamba akitvis sosial yang berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata dia di Kantor Pos Besar Kota Yogyakarta.

Ia pun menyinggung tentang vialnya video terkait Miftah Maula Habiburrahman yang menghina Sunhaji seorang penjual es tehkeliling pada sebuah pengajian.

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

“Sungguh sangat menyayat hati melihat video tersebut. Utusan khusus bapak Presiden Prabowo Subianto itu telah merendahkan martabat seorang penjual es teh keliling, disekeliling banyak orang. Sungguh sangat memalukan dan sangat tidak pantas seorang utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan melakukan hal tersebut,” kata pria yang akrab disapa Kamba tersebut.

Dalam unggahan video yang beredar di media sosial, staf Presiden Prabowo Subianto itu mengucapkan kata-kata yang tidak sopan, tidak punya adab, merendahkan martabat manusia dan menghina penjual es teh tersebut.

Miftah kala itu berkata ‘Es tehmu jik okeh ora? Masih? Yok ono didol, goblok. Dolen ndisik, ngko lah rung payu yo wes, takdir’. Ucapan Miftah tersebut membuat banyak orang tertawa bahkan seorang yang diketahui bernama Usman Ali Salman yang merupakan pengasuh sekaligus pimpinan Pondok Pesantren API Al – Huda, Ngepak, Magelang, Jawa Tengah nampak tertawa puas.

“Sungguh tidak patut dicontoh bagi pengasuh dan pimpinan pondok pesantren lainnya. Tindakan Miftah tersebut tidak mencerminkan perilaku seorang pejabat negara yakni utusan khusus Presiden Prabowo bidang keagamaan,” terang dia.

Meski Miftah sudah meminta maaf kepada penjual es teh Sunhaji, namun tidak menghilangkan dan melupakan begitu saja apa yang sudah diucapkan oleh Miftah tersebut dengan mengolok-olok penjual es teh itu.

“Guna menjaga marwah dan kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan bapak Presiden Prabowo Subianto, maka sudah selayak dan sepatutnya yang bersangkutan dicopot dari jabatannya,” terang dia.

Selain itu, yang bersangkutan telah melanggar sumpah jabatan, yang mesti seadil-adilnya dan selurus-lurusnya berpihak pada kepentingan rakyat sebagai pemilik mandat dan yang bersangkutan telah melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik dan dikategorikan melakukan perbauatan tercela.

0 Komentar