Miftah Olok-olok Penjual Es Teh, Sunhaji: Saya Sudah Memaafkan

Tangkapan layar
Tangkapan layar
0 Komentar

AKSI Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang merupakan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Agama dan Pembinaan Sarana Keagamaan menjadi viral dan menuai protes khalayak masyarakat dikarenakan mengolok-olok penjual es teh saat mengisi pengajian bertema “Magelang Bersholawat” di Lapangan Drh. Soepardi Kota Mungkid, Kabupaten Magelang pada 20 November 2024.

Pria yang kerap disebut Gus Miftah sedang mengolok-olok penjual es teh telah viral di sosial media. Dalam video yang beredar di media sosial tersebut terdengar jelas bahwa Gus Miftahmelontarkan kalimat yang tidak pantas didengar dari seorang pendakwah. Gus Miftahmemanggil penjual es teh yang sedang memikul jualannya di antara publik yang hadir.

“Es tehmu jik akeh ra (masih banyak tidak)? Yo kono didol (Ya sana dijual) g*blok. Dol enndisik, ngko lak rung payu yawes takdir (Jualin dulu kalau nanti tidak laku yaudah takdir)”,ucap Gus Miftah kepada penjual es teh.

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

Tindakan yang ia lakukan di hadapan publik dan mendapat respon tertawa dari para jemaahyang hadir dan sejumlah orang yang ada diatas panggung. Hal ini mengundang hujatan darinetizen karena dianggap telah menghina dan merendahkan penjual es teh.

Berkaitan dengan ramainya video dan kegaduhan yang terjadi di sosial media, Gus Miftahmelontarkan pernyataan maaf kepada penjual esteh.

“Saya Miftah Maulana Habiburrahman, dengan kerendahan hati saya meminta maaf ataskekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapapun”, ujar pendakwah kondangGus Miftah.

Gus Miftah akan menyampaikan permintaan maaf langsung kepada penjual es teh dan candaan yang berlebihan ini menjadi intropeksi baginya untuk lebih berhati-hati dalambicara kedepannya.

“Atas candaan kepada yang bersangkutan saya akan meminta maaf langsung, mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya. Kemudian saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu atas candaan saya yang dinilai masyarakat berlebihan, untuk itu saya juga minta maaf. Ini juga merupakan intropeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik dan masyarakat”, ucap ulama kelahiran Lampung Miftah Maulana Habiburrahman.

0 Komentar