SEBUAH studi terbaru menyebut arus laut di Samudera Atlantik yang berperan mengatur iklim di planet bumi ini, Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC), melemah lebih parah daripada yang diprediksi para ahli sebelumnya. Faktor penting di balik fenomena ini adalah peningkatan aliran air tawar yang masuk dan merusak arus, akibat mencairnya es di kutub utara. Fenomena ini berdampak signifikan bagi perubahan iklim, terlebih jika AMOC berhenti total.
AMOC adalah sistem air laut yang membantu menstabilkan iklim di belahan bumi utara dan wilayah lainnya. Sistem ini seperti sabuk konveyor planet yang mengalirkan nutrisi, oksigen, dan panas dari perairan tropis ke utara. Sembari itu, membawa air yang lebih dingin ke selatan. Mekanisme ini yang mempertahankan dua ujung-ujung Samudera Atlantik selama ini memiliki suhu 5 derajat Celsius lebih hangat dibandingkan tanpa ada arus tersebut.
Menurut proyeksi penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience pada 18 November 2024, AMOC bisa melemah hingga 33 persen dalam 15 tahun mendatang. Salah satu faktor kunci melemahnya arus tersebut adalah aliran air tawar akibat mencairnya gletser di Greenland dan Arktik Kanada ke Samudera Atlantik yang meningkat.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Paleoklimatolog Pusat Riset erubahan Iklim di University of New South Wales, Australia, Laurie Menviel, yang juga peneliti dalam studi tersebut, mengungkap, topik ini memicu perdebatan di kalangan ilmuwan. Ia dan beberapa ahli menganggap risiko pelemahan ini telah diremehkan dan mendesak tindakan segera.
“Selain itu, ada anggapan bahwa aliran air tawar ini terlalu kecil untuk mempengaruhi sistem serta sulitnya memperkirakan jumlah tambahan air tawar dari pencairan es,” katanya seperti dilansir Live Science pada Senin, 25 November 2025.
Sebagai ilustrasi, AMOC lazimnya membawa air dengan salinitas tinggi dari selatan ke utara. Dalam perjalanannya, air asin ini mendingin, menjadi lebih padat dan tenggelam, melepaskan panas ke atmosfer sebelum air kembali ke selatan.
Pada penelitian Menviel, bertambahnya air tawar dengan tingkat densitas yang lebih rendah dari gletser yang mencair itu menggantikan sebagian air asin di perairan setempat, mengurangi kemampuan air itu untuk tenggelam lebih dalam, sehingga memperlambat AMOC. Dalam pemodelan-pemodelan sebelumnya, mencairnya gletser itu tak dijadikan faktor.