PANDEMI COVID-19 banyak memunculkan teori konsprasi di seantero Amerika Serikat (AS). Rakyat AS yang percaya teori konsprasi seputar virus korona bejibun. Banyak pula sosok yang muncul dari kalangan pesohor politik. Robert F Kennedy Jr. (RFK Jr.), misalnya.
Keponakan mantan Presiden AS, John F. Kennedy itu jadi bagian rakyat AS yang tak percaya COVID-19 dan antivaksin. Ia menolak vaksin korona yang dianggapnya bikinan elit global – farmasi. Ia terus melawan dominasi farmasi besar menopoli sistem kesehatan dunia.
Teori konspirasi sebenarnya bukan barang di dunia. Dulu kala orang percaya teori konspirasi karena keterbatasan informasi. Tiada berita, tiada pula media massa. Khalayak yang tak puas akan informasi lalu menggelorakan informasi pembanding, sekalipun urusan bukti belakangan.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Kini keadaan berbeda. Media massa bejibun. Khalayak dapat dengan mudah mengakses informasi lewat ponsel pintar. Nyatanya, kebanyakan media justru memuat narasi seragam. Tiada pembeda antara media satu dan lainnya.
Isu media massa modern gambang di stir dan tak netral pun bermunculan. Kondisi itu membuat kalangan tertentu mulai mencari informasi pembanding. Pencarian demi pencarian itu yang kemudian memunculkan teori konspirasi.
Rakyat AS pun merasakannya pada 2020. Semuanya bermuara dari merebaknya pandemi COVID-19 hingga ke Negeri Paman Sam. Virus dari Wuhan itu buat panik di mana-mana. Korbannya kian banyak dan bertambah. Angka kematian meningkat. Belum lagi dampak urusan ekonomi higga merebaknya pengangguran.
Narasi itu membuat media massa muncul dengan gembar-gembor bahaya virus korona. Namun, tak sedikit yang menolak klaim media massa. Suara-suara terkait COVID-19 hanya virus buatan dan tak berbahaya merebak di antara pencinta teori konspirasi di AS.
Center for Countering Digital Hate (CCDH) mencoba mengidentifikasikan siapa dalang penyebaran teori konspirasi. CCDH menyebut ada 12 tokoh utama tolak COVID-19 dan semangat antivaksin di AS. Tokoh penyebarnya bukan dari kalangan biasa saja. Ada juga yang berasal dari kalangan pesohor politik yang juga pengacara macam Robert F Kennedy Jr. (RFK Jr).
“Di antara belasan orang tersebut terdapat dokter yang telah menganut pseudosains, seorang binaragawan, seorang blogger kesehatan, seorang fanatik agama, dan, yang paling menonjol adalah Robert F Kennedy Jr, keponakan John F Kennedy yang juga telah menghubungkan vaksin dengan autisme dan jaringan seluler 5G dengan pandemi COVID-19,” ungkap Erum Salam dalam tulisannya di laman The Guardian berjudul Majority of Covid Misinformation Came from 12 People, Report Finds (2021).