Kasus Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang, Berikut Sederet Faktanya

Sejumlah siswa berdoa untuk rekannya pelajar SMK Semarang korban penembakan polisi di Semarang, Selasa 26 Nove
Sejumlah siswa berdoa untuk rekannya pelajar SMK Semarang korban penembakan polisi di Semarang, Selasa 26 November 2024. (ANTARA FOTO-Makna Zaezar)
0 Komentar

SEORANG polisi tembak siswa SMK berusia 17 tahun di Semarang, Jawa Tengah pada Ahad, 24 November 2024. Siswa berinisial GRO mendapat luka tembak di bagian pinggul sempat dibawa Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi Semarang. Namun nyawa korban tidak terselamatkan.

GRO merupakan siswa kelas IX Teknik Mesin di SMK Negeri 4 Semarang. Kejadian ini sempat viral di media sosial dari unggahan akun @KyaiMbeler yang menyebutkan korban meninggal dunia pada Minggu, 24 November 2024 pukul 01.58 WIB karena ditembak polisi. Berikut fakta-fakta tentang kasus ini:

Korban Penembakan

Ratusan Orang Geruduk Polda Jawa Tengah Minta Usut Polisi Tembak Siswa SMK hingga TewasPada waktu kejadian, dilansir dari Antara, seorang anggota polisi berusaha melerai para remaja yang terlibat tawuran. Kemudian R, anggota Polres Semarang melepaskan tembakan 2 kali dan mengenai 3 orang, satu orang tewas dan 2 lainnya terluka. Dua orang siswa yang turut mengalami luka dalam kejadian itu tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Semarang membenarkan hal tersebut. Menurut keterangan mereka ada tiga korban penembakan dalam peristiwa Ahad dini hari itu. Selain GR yang meninggal dunia, dua korban lainnya yang berinisial S dan A mengalami luka tembak di bagian tangan dan dada.

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, Komisaris Besar Irwan Anwar, menjelaskan saat itu polisi sedang menangani tawuran di Kota Semarang pada Ahad dini hari 24 November 2024,

“Setidaknya ada tiga peristiwa tawuran antar-geng di Kota Semarang,” kata Irwan di Semarang pada Senin, 25 November 2024.

Tawuran ini terjadi di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat, yang menurut keterangan polisi melibatkan antara dua kelompok geng yang berbeda, yakni Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok. Menurut Irwan, GRO atau korban siswa yang meninggal berasal dari Geng Tanggung Pojok. Saat kedua gangster ini tawuran, ujar Irwan, muncul polisi yang berupaya melerai. “Informasinya, polisi diserang sehingga dilakukan tindakan tegas,” ucapnya.

Irwan menjelaskan, jika polisi yang berusaha melerai terpaksa melepaskan tembakan menggunakan senjata api dengan alasan membela diri. Tembakan pertama mengenai bagian pinggang hingga menewaskan korban GRO. Sementara tembakan kedua, lanjut dia, menyerempet badan korban berinisial A dan mengenai tangan S.

0 Komentar