Amerika Serikat Veto Rancangan Resolusi Dewan Keamanan PBB Atas Gaza, China: Standar Ganda

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian
0 Komentar

JURU Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Lin Jian mengatakan tindakan Amerika Serikat (AS) yang kembali mengajukan veto atas rancangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) atas kondisi Gaza yang menjadi korban genosida Israel kembali menunjukkan standar ganda AS.

“Masyarakat internasional sekali lagi diingatkan tentang standar ganda ala AS, dan AS sekali lagi berdiri di sisi yang berlawanan dari seruan internasional untuk gencatan senjata, harapan untuk bertahan hidup bagi rakyat Palestina dan hati nurani bagi kemanusiaan,” kata Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Jumat (22/11/2024).

AS kembali memveto rancangan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera, tanpa syarat dan permanen di Jalur Gaza pada Rabu (20/11/2024). Rancangan resolusi yang diajukan oleh 10 anggota DK yaitu Aljazair, Ekuador, Guyana, Malta, Mozambik, Korea Selatan, Sierra Leone, Slovenia, dan Swiss, mendapat 14 suara.

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

“Rancangan resolusi tersebut secara eksplisit mengharuskan gencatan senjata segera di Gaza, yang sejalan dengan arah tindakan Dewan Keamanan yang benar dan mencerminkan aspirasi kuat untuk perdamaian dari komunitas internasional,” ujar Lin Jian.

Lin Jian menyebut, konflik di Gaza terus berlanjut dan bencana kemanusiaan masih memburuk. Karena itu, Gaza perlu mendapat pertolongan.

“Prioritas utama sekarang adalah untuk mempromosikan implementasi penuh dan efektif resolusi DK PBB oleh pihak-pihak yang berkonflik, dan realisasi gencatan senjata segera dan tanpa syarat di Gaza, sehingga menciptakan kondisi untuk meringankan krisis kemanusiaan,” tegas Lin Jian.

China, kata Lin Jian, juga mendesak AS untuk membuang perhitungan politik, berhenti mengabaikan hukum internasional dan hukum humaniter internasional secara selektif, mengambil tanggung jawabnya sebagai negara besar dan memainkan peran konstruktif untuk perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah,” ungkap Lin Jian.

Dia menyebut, konflik yang sedang berlangsung di Gaza telah berlangsung selama 13 bulan. Hal itu menyebabkan kematian lebih dari 40 ribu orang dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“AS secara sendirian menggunakan hak vetonya pada rancangan resolusi tentang gencatan senjata di Gaza, yang sekali lagi mengakibatkan stagnasi DK PBB dan upaya internasional,” tambah Lin Jian.

0 Komentar