DI Indonesia, setiap daerahnya masing-masing pasti memiliki permainan tradisional yang menjadikan ciri khas dari daerah tersebut. Permainan tradisional merupakan salah satu warisan yang diwariskan secara turun menurun dari generasi ke generasi, dimana kita sebagai pewaris dan penerus harus melestrarikan kekayaan budaya tersebut yang sudah menjadi bagian dari batang tubuh suatu negara.
Sebagai generasi muda, kita harus menggali pengetahuan mengenai warisan budaya, seperti permainan tradisional. Warisan dari nenek moyang kita seperti permainan tradisional tetap harus kita pertahankan, tidak boleh hilang dan tenggelam ditelan zaman. Salah satu permainan tradisional yang berasal dari daerah Jawa yang harus kita lestarikan adalah Nini Thowong.
Nini Thowong merupakan seni spiritual dimana menurut penduduk sebuah tempat permainan dan pementasan tradisional yang menggambarkan hubungan manusia dengan alam yang bisa disentuh dan yang tak kasat mata sudah ada dari sejak zaman Mataram dipimpin oleh Panembahan Senapati.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Kesenian Nini Thowong ini berasal dari Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Nini Thowong memiliki arti Nini yaitu seorang wanita dan Thowong memiliki arti ngenthok-enthok uwong, yang artinya menyerupai wanita. Permainan tradisional ini merupakan sebuah kesenian yang berbentuk sebuah boneka kesenian tradisional dengan boneka perempuan tua.
Boneka tersebut terbuat dari siwur (tempurung kelapa) dan wuwu (sejenis alat untuk menangkap ikan di air) yang kemudian dipegangi oleh beberapa orang. Siwur tadi dihias seperti wajah anak perempuan, dan badannya pun dihias dengan baju wanita, selendang, kain, dan setagen (ikat pinggang).
Para pembuat atau pawing dari boneka Nini Thowong biasanya akan mengambil dan memilih roh-roh yang dirasa baik untuk dimasukkan ke dalam boneka tersebut, sehingga ketika dimainkan atau dipentaskan boneka tersebut akan bergerak.
Sekilas boneka Nini Thowong ini memiliki kemiripan dengan Jelangkung, tetapi sebenarnya berbeda dalam hal pakaian yang dikenakan dan juga acara memainkannya.
Di daerah lain permainan ini juga dikenal pula dengan nama Nini Edhok, Nini Dhiwut, Cowongan, Jailangkung, dan lain sebagainya.
Dahulu sebenarnya Nini Thowong bukan sekadar permainan biasa, tetapi merupakan suatu upacara untuk memanggil hujan, pengobatan, pesugihan, atau mencari barang hilang. Selain itu, seni spiritual ini juga melukiskan hakikat hidup pemiliknya.