AS “sangat prihatin mengenai kemitraan antara Korea Utara dan Rusia.” Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller Senin (4/11) mengatakan bahwa pasukan Korea Utara dapat memasuki medan tempur “dalam beberapa hari mendatang.”
Miller mengatakan, “Kami terus sangat prihatin mengenai kemitraan antara Korea Utara dan Rusia. Anda lihat, Menteri Luar Negeri Antony Blinken berbicara mengenai fakta itu pada hari Kamis (31/10), bahwa Korea Utara telah mengerahkan hingga 10 ribu tentara ke Rusia dan bahwa kami khawatir mereka akan bergerak ke garis depan untuk memasuki pertempuran melawan Ukraina.”
Miller menambahkan bahwa 10 ribu tentara Korea Utara telah mencapai Kursk dan dapat memasuki pertempuran dalam beberapa hari mendatang.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menandatangani perjanjian dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada Juni lalu, yang mencakup klausul pertahanan bersama, belum mengukuhkan atau membantah kehadiran pasukan Korea Utara itu. Ia telah mengatakan bahwa Rusia bebas melaksanakan perjanjian yang dianggapnya tepat itu.
Menanggapi laporan mengenai dukungan Korea Utara untuk Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya pada hari yang sama mengatakan bahwa intelijen militer negaranya melihat “peningkatan dalam jumlah tentara Kora Utara tetapi, sayangnya, bukan peningkatan dalam tanggapan mitra-mitra kami.” (*)