“Kejutan terbesar ialah bahwa (deklarasi bersama), pada awalnya, mengatakan begitu banyak tentang perdamaian dan keamanan global menunjukkan bahwa G20 telah menjadi, secara publik, gubernur keamanan global,” kata Prof Kirton.
Namun, ia mencatat bahwa kata-kata tentang Ukraina tidak jelas dan tidak ada petunjuk bahwa para pemimpin G20 terus berpikir bahwa tindakan Rusia terhadap Ukraina adalah agresi. “Pertemuan tahun ini merupakan pergeseran dari dunia bipolar ke dunia multilateral,” kata Prof Siracusa.
“Sekarang ada banyak pusat pengaruh. Kita memiliki beberapa kekuatan Global Selatan di sana, India, Afrika Selatan, dan Brasil, yang mengatur segalanya. Sedangkan beberapa kekuatan yang lebih besar hanya duduk di belakang, tidak berbuat banyak,” katanya.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Perubahannya yaitu negara-negara sekarang dapat memilih untuk berpartisipasi atau mengabaikan blok seperti G20. “Jika Donald Trump ingin mengabaikan organisasi penting seperti G20 dan G7 serta PBB, Amerika Serikat tidak akan menjadi peserta di dunia, melainkan hanya pengamat,” katanya. (*)