Deklarasi Kelompok G20 Dinilai Mengecewakan, Gagal Kumpulkan Dana untuk Aliansi Global Lawan Kemiskinan

KTT U20 di Rio de Janeiro, Brasil. (Foto: X - G20 Brasil)
KTT U20 di Rio de Janeiro, Brasil. (Foto: X - G20 Brasil)
0 Komentar

DEKLARASI bersama para pemimpin Kelompok 20 (G20) pada pertemuan puncak tahunan mereka dinilai tidak memenuhi harapan dan mengecewakan. Ini dikatakan seorang analis pada Selasa (19/11) kepada Channel News Asia (CNA).

“Pertemuan di antara negara-negara ekonomi utama dunia di Brasil gagal mengumpulkan dana segar untuk aliansi global baru melawan kelaparan dan kemiskinan,” kata John Kirton, direktur dan pendiri kelompok penelitian G20 di Universitas Toronto.

“Saya berharap bahwa ketika pertemuan puncak dimulai, para pemimpin negara-negara terkaya di dunia akan mulai memasukkan lebih banyak uang ke dalam wadah, dalam deklarasi bersama para pemimpin mereka, tetapi tidak ada apa-apa di sana,” kata profesor emeritus ilmu politik tersebut.

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva membuka pertemuan puncak dua hari di Rio De Janeiro pada Senin (18/11) dengan peluncuran aliansi antikelaparan–yang didukung lebih dari 80 negara–setelah proses selama setahun. Inisiatif kolaboratif tersebut–yang juga terdiri dari kelompok internasional, lembaga keuangan global, serta organisasi filantropi dan nonpemerintah–bertujuan untuk memberantas kelaparan dan kemiskinan serta mengurangi kesenjangan pada 2030.

Prof Kirton menegaskan, meskipun negara-negara seperti Amerika Serikat menjanjikan dana untuk upaya baru tersebut, hal ini tidak didokumentasikan dalam deklarasi. “Tanpa menuliskannya di atas kertas, hal itu dapat menghilang begitu saja. Jadi, menurut saya, itulah kekecewaan terbesar,” katanya kepada Asia First dari CNA938.

“Mereka tidak dapat mengubah dunia, seperti yang mereka janjikan, tanpa mengumpulkan dana baru untuk pendanaan iklim, untuk keringanan utang, untuk orang-orang termiskin, untuk mengakhiri kelaparan di dunia pada 2030 yang telah mereka janjikan.”

Ia menambahkan bahwa dengan Presiden AS Joe Biden yang hanya memiliki waktu dua bulan tersisa untuk menjabat, masih harus dilihat komitmennya akan ditegakkan oleh pemerintahan Donald Trump yang akan dating atau tidak.

Hilang fokus perubahan iklim

Kurangnya perhatian terhadap perubahan iklim di pertemuan puncak itu juga, “Sangat mengecewakan”, kata Prof Kirton.

Deklarasi bersama oleh para pemimpin itu dikeluarkan bahkan sebelum mereka bertemu langsung untuk membahas perubahan iklim, keuangan hijau, dan energi terbarukan, katanya, seraya menambahkan bahwa itu menjadi kesempatan yang hilang.

0 Komentar