Hingga kini, Muhammadiyah memiliki lebih dari 4.000 sekolah mulai dari tingkat dasar hingga menengah, serta puluhan perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Beberapa universitas Muhammadiyah, seperti Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), telah diakui secara nasional dan internasional sebagai institusi pendidikan unggulan. Dengan ini, Muhammadiyah tidak hanya melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan siap berkontribusi untuk bangsa.
Berdiri Sebelum Kemerdekaan Indonesia
Muhammadiyah didirikan pada 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta, jauh sebelum Indonesia meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Organisasi ini lahir untuk membawa pembaruan dalam cara beragama masyarakat, menentang takhayul, bid’ah, dan khurafat, serta mendekatkan umat pada nilai-nilai Islam yang murni.
Berperan Aktif dalam Kemerdekaan Indonesia
Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Muhammadiyah memiliki peran yang tidak bisa diabaikan. Banyak tokoh Muhammadiyah yang terlibat aktif dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Salah satunya adalah Ki Bagus Hadikusumo, yang memperjuangkan prinsip-prinsip Islam dalam dasar negara tanpa mengesampingkan persatuan bangsa.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Muhammadiyah juga menggerakkan anggotanya untuk mendukung perjuangan melawan penjajahan, baik melalui pendidikan maupun aksi nyata di lapangan. Kiprah Muhammadiyah dalam mendukung kemerdekaan mencerminkan nilai-nilai Islam yang selalu berpihak pada keadilan, kebebasan, dan kemanusiaan.
Menyebar ke Seluruh Indonesia dan Mancanegara
Muhammadiyah yang awalnya hanya berbasis di Yogyakarta kini telah berkembang menjadi organisasi dengan jaringan nasional dan internasional. Di Indonesia, Muhammadiyah memiliki ribuan cabang yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Organisasi ini juga aktif membuka cabang di luar negeri, seperti di Malaysia, Mesir, dan Australia, untuk melayani komunitas diaspora Indonesia serta mempromosikan Islam yang moderat dan inklusif.
Perluasan jaringan ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah mampu menjawab tantangan zaman dan beradaptasi dengan kebutuhan umat di berbagai konteks. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa Muhammadiyah bukan hanya organisasi lokal, tetapi juga gerakan global yang membawa pesan Islam yang universal.
Kiprah Perempuan melalui Aisyiyah