“Ini adalah ruang pertempuran baru di masa depan,” ujar Galeotti yang bekerja di lembaga think tank Royal United Service Institute.
Sementara, John Sipher, seorang pensiunan petugas CIA, di Moskow, mengatakan, ada kemungkinan besar para agen itu memata-matai atau berencana untuk memotong komunikasi.
“Mereka juga mungkin ingin menunjukkan kemampuan mereka untuk mengancam Barat,” kata dia.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
“FBI kami telah menangkap orang-orang Rusia yang berusaha mendapatkan akses ke kabel bawah laut, termasuk daerah tempat mereka mendarat.”
“Mereka juga mencari untuk mendapatkan akses fisik ke router dan jaringan komunikasi,” tutur Sipher.
Sebenarnya sejak lama, negara-negara Barat mencurigai Rusia bisa memotong kabel bawah laut. Setidaknya ini pernah dilontarkan oleh Kepala Angkatan Udara Marsekal Sir Stuart Peach, perwira militer paling senior di Inggris, pada 2017.
Saat itu ia mengatakan, “Ada risiko baru terhadap cara hidup kita, yang merupakan kerentanan kabel yang membentang di dasar laut,” kata dia.
“Bisakah Anda bayangkan sebuah skenario di mana kabel-kabel itu terputus atau terganggu, yang akan segera dan berpotensi berdampak buruk baik bagi perekonomian kita maupun cara hidup lainnya?”
Apa itu kabel internet bawah laut?
Lebih dari 300 kabel bawah laut, tulis Business Insider, yang memiliki panjang total 550.000 mil, membuat internet tetap berjalan di seluruh dunia.
Sebagian besar jalur dimiliki oleh perusahaan telekomunikasi swasta, termasuk perusahaan teknologi seperti Google dan Microsoft. Lokasi mereka, yang telah dibangun selama beberapa dekade, dapat dengan mudah diidentifikasi di peta publik (cek di sini)
Baca Juga:Pendukung Maccabi Tel Aviv Slogan Anti-Arab: Siapa Penyulut Amsterdam Rusuh?Tom Lembong Diperiksa 10 Jam Terkait Surat Kebijakan Impor Gula
Meskipun penting, sedikit yang dilakukan untuk menjaga dan melindungi kabel laut dalam ini.
Pada 2018, pakar keamanan siber Jim Edwards pernah memperingatkan soal keamanan kabel bawah laut ini.”Hanya masalah waktu sebelum peretas dapat mengakses kabel ini dan seluruh negara dapat dimatikan,” kata dia. (*)