PEMERINTAH Irlandia sedang diterpa kekhawatiran yang tinggi setelah kapal Rusia berjangkar di sekitar jalur kabel serat optik bawah laut pada 2018.
Intelijen Irlandia mencurigai ada agen Rusia mencoba melakukan spionase cara baru, tulis Business Insider Singapura, Selasa (18 Februari 2020).
Laporan eksklusif The Sunday Times itu mengutip sumber mereka di kepolisian dan militer Irlandia. Pejabat penegak hukum Irlandia meyakini agen-agen intelijen luar negeri Rusia (GRU) telah dikirim untuk membuat lokasi tepat di kabel bawah laut yang menghubungkan Eropa ke Amerika Utara.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Irlandia menuding Rusia bisa melakukan hal-hal mengkhawatirkan untuk menyadap atau memotong jalur serat optik tersebut sehingga negara bisa dalam kondisi offline, tulis Sunday Times.
Penegak hukum Irlandia juga melihat para agen Rusia itu telah memantau Pelabuhan Dublin (Dublin Port). Oleh karenanya, kini keamanan Irlandia tengah meningkatkan pengamanan di sejumlah lokasi pendaratan di sepanjang pantai Irlandia.
Menurut Business Insider, jaringan luas kabel transatlantik yang beroperasi di bawah lautan dunia memberikan fondasi kekuatan pada internet, teks, telepon, dan transaksi keuangan global. Sekitar 97 persen semua data antarbenua ditransfer melalui kabel-kabel tersebut.
Irlandia adalah salah satu wilayah yang ideal untuk peta kabel bawah laut tersebut. Karena Irlandia berjarak cukup dekat antara Eropa dan Amerika Utara. Pada 2015, misalnya, perusahaan telekomunikasi Irlandia Aqua Comss menyiapkan dana US$ 300 juta untuk menghubungkan kabel antara AS ke Dublin, juga ke London dan Eropa lain, menurut Irish Examiner.
Dugaan dan kekhawatiran keamanan Irlandia atas agen Rusia tersebut, antara lain:
- GRU menggunakan Irlandia sebagai pangkalan operasi mengumpulkan intelijen khususnya di Uni Eropa dan Inggris.
- Rusia bisa menjadikan Irlandia sebagai lokasi untuk memata-matai perusahaan teknologi besar, seperti Google, Airbnb, Facebook, dan Twitter yang memiliki kantor pusat di Dublin.
Target lemah
Ahli kejahatan transnasional dan keamanan Rusia, Mark Galeotti, mengatakan, Irlandia adalah target yang relatif lunak bagi Rusia.
Baca Juga:Pendukung Maccabi Tel Aviv Slogan Anti-Arab: Siapa Penyulut Amsterdam Rusuh?Tom Lembong Diperiksa 10 Jam Terkait Surat Kebijakan Impor Gula
“Irlandia tidak memiliki kemampuan kontra intelijen. Ini target yang relatif lunak. (Apalagi) Irlandia adalah simpul utama untuk internet global, memiliki konsentrasi besar perusahaan teknologi,” kata dia.