Sekutu Amerika Serikat Cemas Trump Pilih Tulsi Gabbard Jadi Kepala Intelijen, Ini Alasannya

Tulsi Gabbard (Michael Brochstein / SOPA Images via Reuters file)
Tulsi Gabbard (Michael Brochstein / SOPA Images via Reuters file)
0 Komentar

Tetapi beberapa analis mengatakan bahwa dengan upaya memasang Gabbard bersama para loyalis kontroversial lain, termasuk anggota kongres Matt Gaetz untuk jaksa agung dan komentator Fox serta veteran militer Pete Hegseth untuk menteri pertahanan, Trump menunjukkan bahwa ia tidak ingin ada pagar pembatas untuk usahanya membentuk kembali lembaga-lembaga federal.

Para pengkritik dari Demokrat dengan segera menyerang bukan hanya pandangan Gabbard tetapi juga apa yang mereka lihat sebagai kekurangan kualifikasinya dan potensi pemerintahan baru menggunakan intelijen untuk tujuan-tujuan politik.

Kantor DNI dibentuk setelah serangan 11 September 2001 untuk memperbaiki apa yang dianggap sebagai kurangnya koordinasi di antara organisasi-organisasi tersebut.

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

“Ia tidak ditempatkan dalam posisi ini untuk memunaikan atau menguasai tugasnya. Ia didudukkan di sana untuk melayani kepentingan-kepentingan Trump,” kata anggota DPR AS Adam Smith, anggota Partai Demokrat di Komisi Angkatan Bersenjata DPR, kepada CNN pada Kamis.

Dukungan untuk kebijakan-kebijakan isolasionis

Gabbard meninggalkan Partai Demokrat dan menjadi independen. Dalam sebuah video pesan yang ia pos di saluran Youtube dan akun X-nya pada Oktober 2022, ia mengatakan: “Saya tidak lagi dapat bertahan di Partai Demokrat yang kini berada di bawah kendali sebuah kelompok elitis penghasut perang yang didorong oleh sikap ‘wokeness’ yang pengecut.”

Setelah meninggalkan partai tersebut, Gabbard menjadi kian kritis terhadap Biden dan kian popular di kalangan konservatif, kerap tampil di acara-acara TV dan radio sayap kanan, di mana ia menjadi terkenal karena mendukung kebijakan-kebijakan isolasionis.

Marco Rubio, mantan pesaing Trump yang berubah menjadi pendukung, membela pencalonan Gabbard, dengan menggambarkan ia sebagai sebuah “pilihan revolusioner yang memiliki sebuah peluang untuk benar-benar membuat perubahan yang positif.”

Ditanya tentang kualifikasi Gabbard, Senator John Cornyn, anggota Komisi Intelijen, mengatakan: “Kami akan melakukan tugas kami, menguji para calon dan membuat keputusan. Itu adalah sebuah tanggung jawab konstitusional Senat.”

Untuk menjadi direktur intelijen nasional, Gabbard pertama-tama harus dikonfirmasi oleh mayoritas dari 100 anggota Senat AS, di mana ia kemungkinan akan menghadapi rintangan berat.

0 Komentar