Kebocoran Informasi Intelijen CIA: Gambaran Suram Spionase Israel-Iran-Amerika Serikat

Gambar yang disediakan oleh Guam Department ini menunjukkan Asif William Rahman, yang bekerja untuk pemerintah
Gambar yang disediakan oleh Guam Department ini menunjukkan Asif William Rahman, yang bekerja untuk pemerintah AS, ditangkap oleh FBI di Kamboja, dan sekarang didakwa membocorkan informasi rahasia mengenai rencana awal Israel untuk menyerang Iran. (Departemen Pemasyarakatan Guam melalui AP)
0 Komentar

Upaya Iran untuk melakukan penetrasi ke masyarakat Israel baru terungkap akhir-akhir ini. Padahal sudah lama ada pemberitaan mengenai penggunaan intelijen rahasia oleh Israel terhadap Iran.

Hal yang turut membantu upaya Israel adalah besarnya populasi Iran yang jauh lebih besar dibandingkan Israel dengan skala sekitar 9,5 berbanding 1. Ditambah dengan kesenjangan sosial dan politik yang melanda masyarakatnya – mulai dari protes terhadap kematian Mahsa Amini pada tahun 2022 karena dugaan tidak mengenakan jilbab dengan benar hingga kelompok minoritas. menuntut lebih banyak hak.

“Tujuan Israel sejak Revolusi Iran tahun 1979 adalah untuk mendorong penggulingan rezim dari dalam,” kata Ahron Bregman dari Departemen Studi Perang di King’s College London.

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

“Itu menginformasikan cara mereka bekerja. Israel memiliki waktu yang lama untuk merencanakan, merekrut, dan menyusun intelijen mereka di Iran,” katanya.

Sebaliknya, Iran tampaknya telah menginvestasikan sebagian besar perencanaan jangka panjangnya dalam membentuk jaringan sekutu, seperti Hizbullah di Lebanon, yang memberikan informasi kepada Iran.

Kegiatan intelijen tampaknya fokus terutama pada perekrutan warga Palestina yang bekerja di wilayah Israel, di mana mereka sering menghadapi prasangka, atau upaya yang relatif berisiko rendah untuk menembus masyarakat Israel melalui media sosial.

Pada Januari, sumber-sumber di Israel mengeklaim bahwa intelijen Iran berupaya mengeksploitasi kemarahan rakyat atas perubahan peradilan dan nasib para tawanan yang dibawa ke Gaza untuk memicu perbedaan pendapat dan membujuk Israel untuk memotret properti para pejabat senior.

“Namun demikian, operasi intelijen Israel di Iran tampak jauh lebih maju dan ekstensif,” kata Toossi.

“Pembunuhan ilmuwan Iran, tokoh terkenal seperti Ismail Haniyeh, sabotase fasilitas nuklir, dan kemampuan Israel yang terbukti melakukan serangan jauh di wilayah Iran, semuanya menyoroti betapa efektifnya mereka menyusup ke sektor-sektor paling sensitif di negara itu.”

Sementara bagi Iran, menyebarkan berita palsu yang ditujukan untuk diambil dan dipublikasikan oleh agen mata-mata lawan, kemudian dibantah dan didiskreditkan oleh agen mata-mata lawan, dapat menjadi senjata ampuh dalam perebutan pengaruh.

0 Komentar