Menurut Reuters, para pemimpin proyek NEOM bekerja dengan tenggat waktu yang ketat, namun banyak skema dalam proyek itu yang terlambat atau menghadapi penundaan. Pada awal tahun ini, para ahli dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB juga menyatakan kekhawatiran terkait eksekusi yang akan segera terjadi.
Kendati begitu, Arab Saudi menanggapi pernyataan PBB dengan menyangkal adanya pelanggaran hak asasi manusia. Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang memimpin proyek besar ini, telah berjanji untuk menginvestasikan triliunan dolar guna mengubah negara dan citra internasional Arab Saudi. (*)