Hubungan Diplomatik Prancis-Israel Tegang

Ilustrasi
Ilustrasi
0 Komentar

Israel dilarang ikut pameran senjata

Euronaval, penyelenggara acara yang akan berlangsung di Paris pada 4-7 November, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah Prancis telah menginformasikan bahwa delegasi Israel tidak diizinkan untuk membuka stan atau menunjukkan peralatan, tetapi dapat menghadiri pameran dagang tersebut. Keputusan tersebut berdampak pada tujuh perusahaan, katanya.

Keputusan untuk melarang perusahaan-perusahaan Israel mengikut pameran senjata angkatan laut dipicu oleh kegelisahan pemerintah Macron atas perilaku Israel dalam perang di Gaza dan Lebanon.

Keputusan ini diambil setelah upaya Prancis untuk mengamankan gencatan senjata dalam konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon gagal dan ketika Israel melakukan lebih banyak serangan udara terhadap target-target di negara tersebut.

Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington

Menteri Pertahanan Israel pada saat itu, Yoav Gallant, menyebut keputusan Macron untuk melarang perusahaan-perusahaan Israel mengikuti pameran senjata angkatan laut sebagai “aib” dan menuduh Paris menerapkan kebijakan yang tidak bersahabat terhadap orang-orang Yahudi.

“Tindakan Presiden Prancis Macron merupakan aib bagi bangsa Prancis dan nilai-nilai dunia bebas, yang diklaimnya dijunjung tinggi,” tulis Gallant pada saat itu di X.

“Prancis telah mengadopsi, dan secara konsisten menerapkan, kebijakan permusuhan terhadap orang-orang Yahudi. Kami akan terus membela bangsa kami melawan musuh di 7 bidang yang berbeda, dan berjuang untuk masa depan kami – dengan atau tanpa Prancis.”

Ini adalah kedua kalinya dalam tahun ini Prancis melarang perusahaan-perusahaan Israel untuk berpartisipasi dalam pameran pertahanan besar. Pada bulan Mei, Prancis mengatakan bahwa kondisinya tidak tepat bagi Israel untuk berpartisipasi dalam pameran dagang militer Eurosatory ketika Macron menyerukan agar Israel menghentikan operasinya di Gaza.

“Langkah-langkah ini tidak hanya merusak hubungan antara kedua negara, tetapi juga ikatan kepercayaan yang telah mereka bangun, dan dengan demikian menimbulkan keraguan atas kemampuan Prancis untuk memainkan peran utama di kancah diplomatik untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah,” kata kedutaan besar Israel dalam sebuah pernyataan.

Keputusan pemerintah Prancis tersebut akhirnya dibatalkan pengadilan dan Israel diperbolehkan berpartisipasi.

Dua pejabat keamanan Prancis ditangkap Israel

0 Komentar