Ini Alasan China Protes Keras UU Zona Maritim Filipina

Lin Jian Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China. Foto: Radio Cina Internazionale
Lin Jian Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China. Foto: Radio Cina Internazionale
0 Komentar

“Kami mengutuk keras dan menentangnya dengan tegas. Putusan arbitrase di Laut China Selatan tersebut ilegal, batal demi hukum. China tidak menerima atau mengakuinya. Kami menentang dan tidak menerima klaim atau tindakan apa pun berdasarkan putusan tersebut,” tegasnya.

Apa yang disebut dalam UU Zona Maritim Filipina itu juga dinilai melanggar Deklarasi Perilaku Para Pihak (Declaration of Conduct) di Laut China Selatan dan akan membuat situasi di Laut China Selatan semakin rumit.

Terkait dengan pernyataan Kementerian Luar Negeri AS yang mendukung Filipina, Lin Jian menyebut AS sudah lama menghasut Filipina untuk terlibat dalam tindakan pelanggaran dan provokasi di Laut China Selatan, seolah-olah wilayah tersebut membutuhkan lebih banyak ketidakstabilan.

Baca Juga:Pernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju WashingtonPendukung Maccabi Tel Aviv Slogan Anti-Arab: Siapa Penyulut Amsterdam Rusuh?

“Niat jahat ini sangat jelas terlihat oleh semua orang. Sambil mendesak negara-negara lain untuk mematuhi UNCLOS, AS menolak untuk bergabung, yang sepenuhnya mengungkapkan kemunafikan dan standar gandanya. Arbitrase Laut China Selatan itu sendiri melanggar UNCLOS dan merupakan lelucon politik, dan apa yang disebut putusan arbitrase adalah ilegal, batal demi hukum,” tegasnya.

Huangyan Dao atau Scarborough Shoal atau Beting Scarborough adalah formasi terumbu karang berbentuk lingkaran yang terbentang sepanjang 230 km dari Filipina dan 1.000 km dari Pulau Hainan China.

Beting Scarborough sendiri masuk ke dalam kepulauan Macclesfield atau Macclesfield Bank atau disebut China sebagai Zhongsha yang dimasukkan ke dalam distrik Xisha, provinsi Hainan.

China mengklaim kedaulatan atas pulau-pulau di Laut China Selatan dan yuridiksi atas perairan yang berbatasan dengan Laut China Selatan yang meliputi Spratlys (Nansha), Paracel (Xisha), Pratas (Dongsha), Macclesfield Bank (Zhongsha).

Kepulauan Paracel terdiri dari Pulau Woody, Pulau Lincoln, Pulau Duncan, Pulau Money, Pulau Pattle dan Pulau Triton Island.

Kepulauan Spratly terdiri dari karang Fiery Cross, karang Subi, karang Mischief, karang Johnson South, karang Gaven, karang Hughes dan karang Cuarteron.

Di pulau-pulau tersebut juga terkandung minyak bumi maupun sebagai jalur perdagangan laut serta kaya akan ikan. (*)

0 Komentar