KEMENTERIAN Luar Negeri Qatar menyatakan bahwa upaya Qatar untuk memediasi perundingan antara Hamas dan Israel terhenti. Ini ditanggapi editor diplomatik The Guardian Patrick Wintour yang menulis di platform media sosial X.
Pernyataan tersebut, “Mengisyaratkan Israel bertanggung jawab utama atas kegagalan perundingan.” Pernyataan Qatar adalah, “Penegasan kembali yang cukup berani atas peran Qatar sebagai mediator,” kata Wintour.
Pernyataan Wintour muncul setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan bahwa laporan media tentang penarikan diri Negara Qatar dari mediasi terkait gencatan senjata di Gaza tidak akurat dan Negara Qatar memberi tahu para pihak 10 hari yang lalu selama upaya terakhir untuk mencapai kesepakatan.
Baca Juga:Pernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju WashingtonPendukung Maccabi Tel Aviv Slogan Anti-Arab: Siapa Penyulut Amsterdam Rusuh?
“Qatar akan melanjutkan upaya tersebut dengan mitranya ketika para pihak menunjukkan kemauan dan keseriusan mereka untuk mengakhiri perang brutal dan penderitaan warga sipil yang sedang berlangsung disebabkan oleh kondisi kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza,” pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar menambahkan lebih lanjut.
Qatar, bersama dengan Amerika Serikat dan Mesir, telah terlibat dalam negosiasi selama berbulan-bulan untuk mengamankan kesepakatan yang akan mengakhiri perang.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang kali menolak usulan gencatan senjata, yang telah diterima Hamas, menentang saran dari lembaga keamanannya sendiri. (*)