Alasan Muslim Amerika Dukung Donald Trump: Janji Akhiri Pertumpahan Darah di Gaza

Alasan Muslim Amerika Dukung Donald Trump: Janji Akhiri Pertumpahan Darah di Gaza
Donald Trump saat berjalan di Gedung Putih, Washington DC, 1 Oktober 2020. [SAUL LOEB / AFP]
0 Komentar

DONALD Trump meraih kemenangan dalam pemilu Amerika Serikat (AS) 2024 5 November. Salah satu karena faktor suara Muslim Amerika.

Hal ini bahkan diakui Trump dalam pidato deklarasi kemenangannya. Ia menyebut kelompok Muslim merupakan salah satu pihak yang mendukungnya hingga kembali menang sebagai presiden ke-47 AS.

“Mereka datang dari seluruh penjuru, serikat, non-serikat, Afrika Amerika, Hispanik Amerika, Asia Amerika, Arab Amerika, Muslim Amerika,” tegasnya

“Kami memiliki semua orang. Dan itu indah,” ujarnya.

Lalu Apa Alasan Muslim Amerika Memilih Trump?

Baca Juga:Tom Lembong Diperiksa 10 Jam Terkait Surat Kebijakan Impor GulaProfil Erintuah Damanik, Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur

Merujuk laporan Anadolu Agency, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) bereaksi atas kemenangan Trump. Direktur Eksekutif Nasional kelompok itu, Nihad Awad mengatakan Trump berjanji untuk mengakhiri pertumpahan darah di Gaza.

Ia bahkan mengutuk kebijakan mantan Presiden AS yang mendatangkan malapetaka di dunia Muslim. Seperti George Bush dan Wakil Presidennya Dick Cheney.

“Penting bagi Presiden Terpilih Trump untuk sekarang mengakui bahwa sebagian besar orang Amerika, termasuk Muslim Amerika yang mendukungnya, tidak ingin melihat lebih banyak kefanatikan di dalam negeri atau lebih banyak perang di luar negeri,” tegasnya.

Awad pun meminta agar Trump benar-benar mengakomodir kepentingan warga muslim ini. Ia mendesak Trump benar-benar mengedepankan perdamaian dunia dalam kebijakan luar negeri Washington nantinya.

“Ke depannya, kami berharap semua pejabat terpilih untuk benar-benar menanggapi masalah mendesak para pemilih Muslim. Ini termasuk Presiden Terpilih Trump,” tambahnya.

Lebih lanjut, Awad kemudian mengalamatkan pernyataanya kepada lawan Trump, Kamala Harris. Menurutnya, kekalahan Kamala terjadi karena sikap Gedung Putih, yang saat ini dikuasai Partai Demokrat, atas kekerasan di Gaza

“Presiden terpilih harus memenuhi janji kampanyenya untuk mengejar perdamaian di luar negeri, termasuk dengan mengakhiri perang di Gaza,” ujarnya lagi.

Baca Juga:Polda NTT Tegas PTDH Terhadap Ipda Rudy Soik Tidak Terkait Mafia BBM di KupangSelamat Hari Radio Republik Indonesia

“Namun, ini harus menjadi perdamaian sejati yang didasarkan pada keadilan, kebebasan, dan negara bagi rakyat Palestina,” jelasnya.

Sementara itu, mengutip Al-Jazeera yang merujuk Fox News, aktivis Arab di Dearborn, Michigan, menjelaskan bahwa Kamala mengabaikan seruan kelompok itu untuk mempertimbangkan kembali dukungan tanpa syarat terhadap Israel. Merujuk Associated Press (AP), Michigan adalah satu satu negara yang memiliki banyak warga Muslim, dan menjadi negara penentu kemenangan pemilu AS, swing states.

0 Komentar