Benjamin Netanyahu Sebut Kemenangan Trump Awal Baru Aliansi Amerika Serikat-Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama upacara yang menandai peringatan serangan Hamas pad
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama upacara yang menandai peringatan serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu menurut kalender Ibrani, di pemakaman militer Gunung Herzl di Yerusalem, Israel, Minggu 27 Oktober 2024. (AP/Gil Cohen-Magen)
0 Komentar

PERDANA Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memberi selamat kepada Donald Trump, yang mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada 5 November 2024.

Netanyahu menyebut kemenangan Trump sebagai “kebangkitan terbesar dalam sejarah” dan awal baru dalam aliansi AS-Israel.

“Selamat atas kebangkitan terbesar dalam sejarah!” kata Netanyahu dalam pernyataan berbahasa Inggris di akun X.

Baca Juga:Tom Lembong Diperiksa 10 Jam Terkait Surat Kebijakan Impor GulaProfil Erintuah Damanik, Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur

“Kembalinya Anda yang bersejarah ke Gedung Putih menawarkan awal baru bagi Amerika dan komitmen ulang yang kuat terhadap aliansi besar antara Israel dan Amerika. Ini adalah kemenangan besar! Dalam persahabatan sejati!,” ujarnya.

Sementara laporan AFP, kantor Netanyahu juga memberi selamat atas kemenangan itu. Disebut lagi bahwa hal tersebut adalah kemenangan besar.

“Selamat atas kebangkitan terbesar dalam sejarah! Kembalinya Anda yang bersejarah ke Gedung Putih menawarkan awal baru bagi Amerika dan komitmen ulang yang kuat terhadap aliansi besar antara Israel dan Amerika. Ini adalah kemenangan besar!,” tulisnya.

Calon presiden (capres) dari Partai Republik Donald Trump memberi pidato kemenangan. Ini setelah hasil menunjukkan ia unggul jauh dari lawannya, capres AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

Hingga Rabu (6/11/2024) pukul 03.45 waktu setempat atau 15.45 WIB, suara Trump mendekati batas elektoral vote yakni 267 dari 270. Sementara Kamala hanya mendapatkan 224 suara.

Trump juga unggul di populer vote dengan 51,2% suara (69.484.162). Sedangkan Kamala hanya mendapat 47,4% suara (64.291.412).

Pada tanggal 6 Januari 2025, Kongres akan menghitung suara dan mengkonfirmasi hasilnya. Presiden baru dilantik pada tanggal 20 Januari tahun depan. (*)

0 Komentar