Dia meminta masyarakat internasional untuk “sadar dan memberikan tekanan kepada Israel,” dan menambahkan, “Sayangnya, kita masih melihat Barat, termasuk negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, terus mendukung entitas brutal dan kriminal seperti itu dan membela tindakannya dengan mendanai dan mengirim senjata.”
Kharrazi menyimpulkan bahwa implikasi dari situasi ini dan hasil akhirnya sudah jelas: kehendak rakyat dan perlawanan mereka tidak dapat ditekan. Ia menegaskan bahwa baik rakyat Palestina maupun Lebanon tetap teguh dalam tekad mereka untuk melawan, menanggung penindasan ini, dan menghadapi kekejaman ini sampai kemenangan tercapai.
Dalam konteks negosiasi gencatan senjata, Kharrazi menekankan bahwa Iran tidak melakukan intervensi, dan menegaskan bahwa itu adalah hak Lebanon dan Palestina untuk bernegosiasi dan mencapai kesepakatan gencatan senjata. Selain itu, ia menegaskan dukungan negaranya untuk setiap keputusan yang diambil oleh kedua negara.
Baca Juga:Tom Lembong Diperiksa 10 Jam Terkait Surat Kebijakan Impor GulaProfil Erintuah Damanik, Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur
Pejabat Iran tersebut menambahkan bahwa Iran tetap berkomitmen pada perjanjian sebelumnya, asalkan pihak lain juga menjunjung tinggi komitmennya.
Dia menyatakan kekecewaannya karena pihak lawan tidak mematuhi kewajiban mereka dan, alih-alih terlibat dalam negosiasi, terus memberlakukan sanksi terhadap Republik Islam Iran.
Pejabat Iran tersebut juga membahas hubungan Iran-Rusia dan dinamika regional yang lebih luas, mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa Rusia dan Cina “berusaha membangun sistem internasional baru untuk membebaskan diri mereka dari dominasi Barat,” sebuah tujuan yang dijunjung tinggi oleh Iran.
Dia menekankan bahwa negara-negara berkembang, termasuk Iran, harus memainkan peran penting dalam membentuk tatanan dunia baru yang mendorong pemerintahan yang lebih demokratis, jauh dari kolonialisme Barat.
Kharrazi mengklarifikasi bahwa langkah-langkah yang diambil sejauh ini dalam kerangka kerja Organisasi Kerjasama Shanghai, BRICS, dan Bank Pembangunan Baru semuanya sejalan dengan visi ini. Dia menunjukkan bahwa Iran adalah anggota organisasi-organisasi ini dan secara aktif bekerja untuk membangun tatanan dunia baru.
Dia juga menyoroti bahwa perjanjian antara Iran dan Federasi Rusia telah siap dan mencakup semua aspek hubungan dan kerja sama bilateral. Kharrazi mencatat bahwa perjanjian tersebut awalnya dijadwalkan untuk ditandatangani selama pertemuan BRICS baru-baru ini di Kazan, Rusia, tetapi Rusia lebih memilih untuk menyelesaikannya selama kunjungan bilateral untuk menekankan signifikansinya, yang akan segera terjadi.