Komandan senior IRGC itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa salah satu aspek utama dari perang Gaza adalah bahwa masyarakat dunia menyadari bahwa mereka telah dibohongi selama 76 tahun.
Akibatnya, demonstrasi telah diadakan di jalan-jalan di 91 persen negara di dunia, katanya, PressTV melaporkan.
“Masyarakat dunia memahami bahwa rezim Zionis adalah penjajah, dan mereka menduduki tanah Palestina, mengusir orang-orang dari rumah mereka, dan membunuh orang-orang, wanita, dan anak-anak,” katanya.
Baca Juga:Tom Lembong Diperiksa 10 Jam Terkait Surat Kebijakan Impor GulaProfil Erintuah Damanik, Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur
Pernyataan Fadavi muncul sehari setelah Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah Seyyed Ali Khamenei memperingatkan Amerika Serikat dan Israel bahwa mereka pasti akan menerima balasan yang sangat keras atas agresi mereka.
Republik Islam meluncurkan sekitar 200 rudal ke arah militer rezim Israel, serta pangkalan spionase dan intelijen di seluruh wilayah pendudukan pada tanggal 1 Oktober sebagai bagian dari Operasi Janji Sejati II.
Operasi ini dilakukan sebagai tanggapan atas pembunuhan yang dilakukan rezim Israel terhadap para pemimpin senior Perlawanan Palestina dan Lebanon serta seorang komandan senior IRGC.
Pada dini hari 26 Oktober 2024, Israel menargetkan dua provinsi perbatasan Iran, Ilam dan Khuzestan, serta Teheran.
Sistem pertahanan udara terintegrasi Iran berhasil mencegat dan membalas agresi tersebut.
Iran mengatakan akan menanggapi tindakan agresi Israel baru-baru ini terhadap negaranya dan tidak akan meninggalkan hak-haknya.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Al Mayadeen, Kepala Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Iran Kamal Kharrazi, mengartikulasikan sikap Iran terhadap ketegangan regional, menekankan kesiapan negara itu untuk menanggapi setiap eskalasi sambil mengungkapkan keinginan untuk menghindari perang lebih lanjut.
Baca Juga:Polda NTT Tegas PTDH Terhadap Ipda Rudy Soik Tidak Terkait Mafia BBM di KupangSelamat Hari Radio Republik Indonesia
Dikutip dari Kantor Berita Mehr, Sabtu (2/11/2024), dia menyoroti kemampuan militer Iran dan potensi perubahan kebijakan nuklirnya dalam menanggapi “ancaman eksistensial” yang dirasakan, membingkai diskusi dalam konteks yang lebih luas tentang sikap geopolitik Iran dan komitmennya terhadap kedaulatan nasional.
Dalam konteks ini, Kharrazi menekankan bahwa Iran telah memamerkan kemampuan penangkalannya melalui Operasi Janji Sejati II, di mana Iran meluncurkan ratusan rudal balistik ke Israel, dan mencatat bahwa untuk saat ini, hal itu tergantung pada Zionis, jika mereka memilih untuk melanjutkan tindakan permusuhan mereka, Iran akan merespons dengan tepat.