Misalnya, gerakan-gerakan ini menyerukan penghentian partisipasi Afrika Selatan dalam acara-acara olahraga sebagai negara rasis, yang membuat rezim apartheid menjadi paria pada akhirnya, menerima dukungan internasional hanya dari dua negara, Amerika Serikat dan Inggris.
Inilah sebabnya mengapa Chomsky menyerukan gerakan BDS untuk mengarahkan kampanyenya kepada Amerika Serikat untuk mencabut dukungan internasional utama Israel.
Inilah yang dibahas oleh penulis Yahudi Amerika, Richard Rubenstein, dalam artikelnya “The End of the Zionist Illusion”, ketika ia berbicara tentang partai-partai Zionis dan dua cabangnya; sekuler dan religius, dengan mengatakan bahwa keduanya hanyalah dua sisi dari mata uang yang sama, dengan tujuan yang sama yaitu mempertahankan superioritas dan kontrol elite dominan, dan ketika satu pendekatan tidak mengarah pada hasil yang diinginkan, maka pendekatan lain akan diterapkan.
Baca Juga:Tom Lembong Diperiksa 10 Jam Terkait Surat Kebijakan Impor GulaProfil Erintuah Damanik, Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur
Konflik yang telah meletus selama dua dekade terakhir, yang berpuncak pada perang brutal di Gaza baru-baru ini, telah memberikan kontribusi besar terhadap delegitimasi Israel, mengekspos perang genosida pembersihan etnis Israel di Palestina, yang di masa depan akan mengarah pada perubahan radikal dalam struktur Israel saat ini.
Namun pada suatu saat di masa depan, setiap orang harus melawan imperialisme Amerika Serikat untuk merebut hak menentukan nasib sendiri. Amerika Serikat menganggap Israel sebagai investasi strategis di Timur Tengah, seperti yang ditunjukkan oleh Dr Al-Messiri dalam bukunya “Min al-Intifadhah Il Harb at-Tahrir al-Falisthiniyyah”, yang menekankan bahwa dukungan Amerika Serikat terhadap Israel didasarkan pada perhitungan yang tepat yang bertujuan untuk melindungi kepentingan Amerika Serikat di wilayah tersebut, mulai dari harga minyak hingga kesepakatan senjata dan investasi. Oleh karena itu, mencabut dukungan Amerika Serikat terhadap Israel adalah langkah paling penting untuk mencapai pembebasan Palestina.
Kelima, meningkatnya tingkat kemiskinan di Israel
Pada Januari 2023, surat kabar Israel The Jerusalem Post mempublikasikan hasil awal survei yang dilakukan oleh Israel, yang menyatakan bahwa 20 persen warga Israel hidup di bawah garis kemiskinan. Menurut laporan tahun 2021, sekitar 30 persen wanita dan pria dilaporkan merasa miskin, sepertiga dari warga kota Israel.