Juru Bicara Kantor Netanyahu, Eli Feldstein Tersangka Utama Kasus Kebocoran Dokumen Rahasia

Juru bicara Eli Feldstein terlihat di sebuah acara dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu selama perang Isr
Juru bicara Eli Feldstein terlihat di sebuah acara dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu selama perang Israel-Hamas (IDF)
0 Komentar

Sebelumnya, penahanannya diperpanjang dua hari. Sejak identitas Feldstein terungkap pada Ahad malam, kantor perdana menteri tetap bungkam mengenai masalah tersebut dan belum mengeluarkan tanggapan.

Perintah tersebut diringankan setelah petisi yang diajukan oleh Pengacara Tal Leiblich atas nama Ynet dan Yedioth Ahronoth. Hakim ketua juga mengizinkan publikasi sebagai berikut:

“Penyelidikan dimulai setelah timbul kecurigaan signifikan dalam Shin Bet dan IDF, juga mengingat laporan media bahwa informasi intelijen rahasia dan sensitif diambil dari sistem IDF dan disebarkan secara tidak sah, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang bahaya serius terhadap keamanan nasional dan membahayakan sumber informasi. Akibatnya, ada potensi risiko kerusakan pada kapasitas badan keamanan untuk mencapai tujuan pembebasan sandera sebagai bagian dari tujuan perang.”

Baca Juga:Tom Lembong Diperiksa 10 Jam Terkait Surat Kebijakan Impor GulaProfil Erintuah Damanik, Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur

Implikasinya adalah bahwa pengembalian sandera mungkin terganggu karena dampak kebocoran pada sumber.

Selain itu, laporan tersebut diizinkan untuk dipublikasikan: “Setelah itu, penyelidikan rahasia gabungan diluncurkan oleh Shin Bet, IDF, dan Kepolisian Israel, yang selama penyelidikan tersebut kecurigaan tersebut terbukti secara signifikan. Selanjutnya, penyelidikan terbuka dibuka, yang selama penyelidikan tersebut empat tersangka yang terlibat dalam aktivitas tersebut diinterogasi, beberapa dari lembaga keamanan dan seorang warga sipil bernama Tn. Eliezer Feldstein. Penyelidikan masih berlangsung, dan dilakukan sesuai dengan prosedur hukum dan di bawah pengawasan pengadilan. Setiap publikasi lebih lanjut mengenai penyelidikan tersebut dapat membahayakan penyelidikan, tujuannya, dan keamanan negara.” (*)

0 Komentar