KOREA Utara menerjunkan elit militer sekaligus pembantu dekat pemimpin Kim Jong Un dalam perang Rusia Ukraina. Jenderal sekaligus Wakil Kepala Staf Umum Tentara Rakyat Korea, Kim Yong Bok, telah tiba di Rusia untuk mengawasi pasukan Korea Utara.
Kedatangan ini tidak dibantah atau dikonfirmasi oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. Putin mengatakan, Rusia dan Korea Utara akan memutuskan menerapkan pakta yang dibuat pada Juni untuk saling membantu, jika terjadi agresi eksternal.
“Perjuangan mereka mempertahankan hak kedaulatan dan keamanan negara,” ujarnya.
Kedatangan Korea Utara menimbulkan kekhawatiran di Ukraina serta sekutu Barat dan Korea Selatan. Di balik kedatangan Korea Utara ini, terdapat beberapa fakta menarik.
Baca Juga:Tom Lembong Diperiksa 10 Jam Terkait Surat Kebijakan Impor GulaProfil Erintuah Damanik, Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur
Berikut adalah fakta menarik dari keterlibatan Korea Utara dengan Rusia dalam perang melawan Ukraina, yaitu:
Korea Utara Berjanji Mendukung Rusia sampai Menang
Korea Utara berjanji akan terus mendukung Rusia sampai mencapai kemenangan di Ukraina. Janji ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui,setelah pembicaraan dengan mitranya dari Rusia Sergei Lavrov di Moskow.
“Kami ulangi bahwa kami akan selalu berdiri teguh di samping kawan-kawan Rusia kami hingga hari kemenangan,” kata Choe Son Hui, menurut terjemahan bahasa Rusia.
Lebih lanjut, Son Hui mengklaim tidak memiliki keraguan untuk mendukung Rusia meraih kemenangan.
“Kami tidak ragu sama sekali bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Rusia yang terhormat Vladimir Putin, tentara dan rakyat Rusia niscaya akan meraih kemenangan besar dalam
Jumlah Personel Korea Utara yang Bakal Dikirim
Dilansir rferl.org, Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan mengungkapkan, Korea Utara sedang bersiap untuk mengirim personel militer, termasuk pilot pesawat tempur ke Rusia. Lebih dari 12.000 diperkirakan akan tiba pada akhir 2024, menurut penilaian Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan. Penilaian ini tidak dibantahkan oleh Moskow dan Pyongyang sambil mengatakan kerja sama militer mereka sesuai dengan hukum internasional.
Di Washington, Departemen Pertahanan mengatakan, sebanyak 10.000 tentara Korea Utara telah dikirim ke Rusia dan kemungkinan akan bergabung dalam perang melawan Ukraina dalam “beberapa minggu ke depan.”