CIREBON – Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Iwan Setiawan, menyampaikan keluhan terkait Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor yang dinilai mengganggu kelangsungan operasional industri tekstil dalam negeri.
Menurut Iwan, regulasi ini berdampak signifikan pada banyak pelaku usaha di sektor tekstil, hingga menyebabkan sejumlah perusahaan mengalami kesulitan dan bahkan terpaksa menutup usahanya.
Sementara itu, Heru Subagia, mantan Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Cirebon, turut memberikan pandangannya mengenai kebijakan ini dan posisi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang menjadi sorotan publik.
Baca Juga:Profil Erintuah Damanik, Hakim yang Vonis Bebas Ronald TannurPolda NTT Tegas PTDH Terhadap Ipda Rudy Soik Tidak Terkait Mafia BBM di Kupang
Menurutnya, kritik yang mengarah kepada Zulkifli terkait Permendag 8/2024 memang berdampak pada sektor tekstil, di mana kebijakan tersebut dinilai berpotensi membuat banyak perusahaan tekstil dalam negeri terpukul hingga terancam gulung tikar.
“Saat saya masih menjadi Pengurus PAN, saya pernah diminta pihak manajemen Sritex untuk membantu menghubungkan mereka dengan Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Permintaan ini terkait rencana ekspor perdana produk tekstil Sritex yang berlangsung di Solo pada 15 September 2022. Saat itu, kami berkoordinasi mengatur kehadiran Pak Zulkifli dalam acara tersebut untuk mendukung ekspor dan memberikan strategi penguatan bagi Sritex,” tutur Heru.
Pak Zulkifli Hasan sangat serius dalam membantu Sritex, Saya saksinya bagaimana Pak Zulkifli Hasan mengunjungi dan berdiskusi langsung dengan pihak manajemen Sritex dan juga melibatkan asosiasi tekstil Jogjakarta dan Jateng. Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan didaulat untuk memimpin ekspor perdana 50 kontainer, ekspor ke 20 negara yang meliputi 4 benua. Begitu serius dan saksama Pak Menteri untuk Sritex.
Catatan penting dari Pak Zulkifli Hasan Sritex harus selamatkan karena Sritex adalah industri dengan melibatkan banyak pekerja dan produk Sritex sebagian besar untuk pangsa ekspor.
Penulis: Heru Subagia