MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengungkapkan pesan Presiden Prabowo Subianto kepada para anak muda yang hadir dalam puncak acara peringatan Hari Sumpah Pemuda di TMII, Senin (28/10).
Dito menyoroti pesan Presiden Prabowo yang menargetkan Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, dan bisa memanfaatkan peran generasi dan talenta-talenta muda untuk mewujudkan hal itu.
“Kenapa target pertumbuhan 8 persen? Pertama, Bapak Prabowo adalah presiden ke-8, kedua targetnya adalah 8 persen, ketiga visi misi melalui delapan cita-cita yakni Asta Cita, dan angka delapan adalah simbol dari sesuatu yang berkelanjutan, terus bergerak, terus berdampak,” kata Dito dilansir Antara, Selasa.
Baca Juga:Profil Erintuah Damanik, Hakim yang Vonis Bebas Ronald TannurPolda NTT Tegas PTDH Terhadap Ipda Rudy Soik Tidak Terkait Mafia BBM di Kupang
Ia pun menyampaikan bahwa berbagai data dan analisa, secara umum Indonesia selalu memiliki peluang mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Target ekonomi tersebut, kata dia, menuntut kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media.
Dito pun gembira, peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini mencetak sejarah dengan dihadiri oleh setidaknya 25 Menteri dan Wakil Menteri serta pimpinan Lembaga Tinggi Negara.
Para pejabat yang hadir diantaranya, Menko PMK Pratikno, Mensesneg Prasetyo Hadi, Mendes Yandri Susanto, Menpan RB Rini Widyantini, Kepala Staf Presiden AM Putranto, Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, Wakil Ketua DPD RI Tamsil Lirung, Wakil Ketua MPR Abcandra Muhammad Akbar Supratman, hingga utusan khusus Presiden Raffi Ahmad.
“Kehadiran para menteri dan setingkat menteri malam ini di acara puncak peringatan HSP ke-96 terbanyak sepanjang sejarah. Total kehadiran dari menteri dan wakil serta setingkat menteri mencapai 25 orang,” pungkas Dito.
Sementara itu, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana mengadakan kegiatan mimbar bebas yang dilaksanakan di Pendopo Bung Karno DPRD Kota Salatiga dengan merujuk tema Salatiga Untuk Indonesia dengan isu sentral mengenai peran pemuda Salatiga, pendidikan, lingkungan, pelanggaran HAM berat dan isu sosial.
Kepada delik, Ketua BPMF FH UKSW Tri Aprivander Waruwu mengungkapkan kegiatan mimbar bebas ini dihadiri mahasiswa Fakultas Hukum UKSW, SMU UKSW, BPMU UKSW, PMKRI Salatiga, GMNI Salatiga, akademisi, unsur asyarakat, dan Pemerintah Kota Salatiga.