Mengulas The Hannibal Directive Militer Israel

Tentara Israel berkumpul di perbatasan Israel-Gaza sisi Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung anta
Tentara Israel berkumpul di perbatasan Israel-Gaza sisi Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, seperti yang terlihat dari Israel selatan, 12 Desember 2023. (REUTERS/AMMAR AWAD)
0 Komentar

Baru pada awal 2000-an penyensoran militer Israel mengizinkan keberadaan arahan tersebut dipublikasikan di media negara tersebut, sejak saat itu arahan tersebut dibahas lebih luas.

Mengapa disebut Hannibal Directive? Amidror, salah satu penulis arahan tersebut, mengatakan bahwa nama arahan tersebut dipilih secara acak dan tidak memiliki arti sebenarnya.

Namun pada 2003, Uri Avnery, seorang jurnalis Israel, melaporkan bahwa nama tersebut dipilih secara sengaja.

Baca Juga:Polda NTT Tegas PTDH Terhadap Ipda Rudy Soik Tidak Terkait Mafia BBM di KupangSelamat Hari Radio Republik Indonesia

Hannibal ialah seorang jenderal dan negarawan Kartago dari wilayah yang sekarang disebut Tunisia modern yang berperang melawan Romawi selama Perang Punisia Kedua.

Yang paling terkenal, ia mengerahkan pasukannya termasuk gajah perang melewati Pegunungan Alpen untuk menyerang Roma. Hannibal bunuh diri pada 181 SM untuk menghindari jatuh ke tangan Romawi.

Kapan Hannibal Directive pertama kali digunakan?

Pada Februari 2000, patroli tentara Israel di wilayah Shebaa Farms dekat perbatasan Israel-Libanon diserang oleh pejuang Hizbullah. Tiga tentara diculik.

Pasukan Israel yang mengejar para penculik menerapkan arahan tersebut dan menembaki kendaraan Hizbullah. Kemudian Yossi Refalov, komandan yang memberi perintah untuk melepaskan tembakan, mengatakan bahwa ketika ia melihat jip tersebut, ia menyadari bahwa para prajurit itu sudah tidak hidup lagi.

Jenazah para prajurit dikembalikan ke Israel dalam kesepakatan pada 2004. Imbalannya, 430 tahanan dan jenazah 59 warga Libanon yang dibunuh oleh Israel.

Bagaimana Hannibal Directive digunakan pada 7 Oktober?

Militer Israel tidak siap menghadapi serangan fajar Hamas pada 7 Oktober yang terjadi di akhir hari raya Simchat Torah. Angkatan darat dan udara Israel bergegas untuk bereaksi.

Nof Erez, mantan pejabat senior Angkatan Udara Israel, mengatakan bahwa Perintah Hannibal massal diterapkan hari itu. “Terjadi histeria yang gila,” kata seorang sumber kepada Haaretz. “Tidak seorang pun tahu tentang jumlah orang yang diculik atau di mana pasukan darat berada.”

Baca Juga:UMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke IndonesiaJokowi: Tanggal Pelantikan 20 Oktober, Saat Itu Bapak Prabowo Milik Seluruh Rakyat Indonesia Bukan Gerindra

Penyeberangan Erez di Gaza utara diserang beberapa kali oleh tentara, seperti Pangkalan Angkatan Darat Re’im, markas besar Divisi Gaza milik tentara Israel di Israel selatan. Di kedua lokasi tersebut, tentara Israel berada di lokasi saat serangan oleh pasukan mereka sendiri. Tentara mengatakan tidak tahu mereka telah membunuh tentaranya sendiri.

0 Komentar