“Mungkin pertama harus ada pemberdayaan skill SDM, terus peralatan yang sifatnya menyesuaikan dengan teknologi, terus mungkin sifatnya kemasan yang higienis dan berstandar internasional, terus yang paling penting mungkin jaringan pemasaran yang mungkin masih agak lemah. Itu nanti kita upayakan, bekerjasama dengan Kementrian terkait untuk membantu mendampingi biar mereka bisa tmbuh dan berkembang sesuai harapan kita semuanya” ucap Imam Asnawi saat berkunjung ke delik.
Kegiatan yang diadakan Peknas dalam membantu masyarakat selain di bidang UMKM adadalam bidang lain, kata Imam, guna memperkuat ketahanan pangan dan bekerja sama denganKementerian.
“Meliputi bidang peternakan, perkebunan, pertanian, pariwisata, UMKM yang jelas ketahanan pangan itu kita ada semua program kita itu program pemerintah makanya beberapa kementerian sudah dengan kita bermitra itu karena kita dari program pemerintah sudah satu sinergi. Semisal peternakan sapi, mungkin dari kelas peternak kecil itu skala tengah itu mungkin 27an, skala besar itu 7 persen,” paparnya.
Baca Juga:Polda NTT Tegas PTDH Terhadap Ipda Rudy Soik Tidak Terkait Mafia BBM di KupangSelamat Hari Radio Republik Indonesia
Sementara Sekjen Peknas Jawa Tengah, Tri Juharno menegaskan PEKNAS itu bukan sekedar memberi pelatihan saja, biasanya ada seminar atau pelatihan setelah selesai diberikan sertifikat.
“Kita ada bikin komunitas sampai penjualan dalam bentuk digitalisasi ataupun dalam penyebaran di media pun kita tetap bantu dan disitu pembuktian ataupun pendampingan yang riil dan kita menggandeng intansi yang terkait di bidang tersebut,” pungkasnya. (*)